Freitag, August 29, 2008

Marhaban ya Ramadhan


Marhaban berasal dari basa Arab. Ra-ha-ba. Artinya, (telah) berlapang dada atau bersuka rela. Isim fa’il (kata benda pelaku)-nya adalah rahib, yaitu orang yang suka rela. Karenanya, ucapan di atas itu maknanya kurang lebih adalah “aku bersuka rela atasmu, ya Ramadhan”.

Rasul SAW bersabda: man farikha bi dukhuuli Ramadhan, harramallahu jasadahu nironi (HR Muslim). Artinya, siapa saja yang bahagia karena datangnya bulan Ramadhan, akan Allah haramkan jasad orang tsb dari 2 api. Eum, dua api ini maksudnya api neraka dan api siksa kubur, Sodara2.

See, bayangin aja enaknya jadi orang muslim. Bersenang hati atas masuknya Ramadhan aja dijanjikan bebas dari jilatan api. Nah, apalagi sukses menjalankan ibadah yang 1 ini? Baginda SAW dalam riwayat lain juga mengatakan: jika saja ummatku tau keutamaan2 yang terkandung dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka berharap agar semua bulan (dalam 1 tahun) dijadikan bulan Ramadhan semua. Wuihh, canggih ndak tuh?!

***
Sekitar lima tahun yang lalu, sepupu gw, Rizka namanya, dapet tugas sekolah untuk ngumpulin foto orang yang lagi ibadah. Terus, dia nyuruh gw sholat buat difoto. Berhubung waktu itu gw udah sholat, ya gw kasih aja lah pas foto gw ke dia. Dengan kritisnya dia nanya: “lha, ibadahnya mana, Mas?”. Lalu gw jawab: “Ya itu, pas foto kan Mas lagi puasa”… Ehuehehehhe.

By default, hanya yang bersangkutan dan Allah SWT yang tahu apakah ia sedang berpuasa ato tidak, kan? Ini, menurut gw, adalah esensi terbesar ibadah puasa. Ketika berpuasa, anggapan/pujian orang lain sudah ndak penting lagi. Ketika berpuasa, seolah2 kita merasa diawasi oleh Allah, dan di sinilah hakikat puasa… menumbuhkan taqwa kepada Allah yang Maha Oke.

Makana dalam ayat ke 183 surat al-Baqarah, tegas2 Tuhan kasih tahu tujuan puasa: la’allakum tattaquun. Agar kalian menjadi orang2 yang bertaqwa. Fondasi taqwa di sini telah disebutkan di awal ayat yang sama: ya ayyuhalladzina amanu. Wahai orang2 yang beriman. Jadi, setelah iman, dengan puasa lah kita menumbuhkan sikap taqwa. Nah, kalo menurut definisi pribadi gw, taqwa adalah sikap mental yang kuat terhadap ujian, cobaan, godaan, dan kesesatan. Asal tau aja, taqwa berasal dari kata: qa-wa-ya, yang artinya (telah) kuat.

Jadi, kalo udah punya karakter taqwa, dengan sendirinya elo gak bakal korupsi meskipun mata bos elo ato tim Tippikor (Tim Pemberantas Pidana Korupsi) lagi meleng ke mana2.. karena elo punya sikap mental yang kuat memegang teguh kebenaran…. Ehuehehhhe, keren kan analogi gw? (alah.. apaan sih, Bad.. Bad… :p)

***
Maka bersiaplah, Saudaraku. Ramadhan sudah di ambang mata. Jangan sia2in sedetik pun waktu dalam Ramadhan untuk “meleng” dan melakukan sesuatu yang sia2. 30 hari ke depan, Allah akan membelai hati dan jiwa kita dengan ampunan, kasih sayang, dan berkah. 30 hari ke depan, meskipun jasad kita terbelenggu lapar dan dahaga, ruh dan nafas kita terbang bebas berlomba2 menatap “wajah” Allah. 30 hari ke depan kita hirup harumnya aroma surga Allah yang telah Ia janjikan. Insya Allah…

------------------------------
Holy Sam,
Jatimulya, 29 Agustus 2008; 17.16 WIB.
Met puasa.. maafin gw yakkk :)

Keine Kommentare: