Mittwoch, September 24, 2008

Menjemput Lailatul-Qadr

Sesungguhnya telah dan akan Kami turunkan sesuatu yang mulia pada malam Qadr. Dan apakah malam Qadr itu? Malam Qadr (adalah malam) yang lebih baik dari seribu bulan. Turun-temurun para malaikat dan Ruh (Jibril AS) pada malam itu dengan idzin Tuhan mereka untuk (mengatur) segala urusan. Keselamatanlah di malam itu, hingga terbit fajar. (Surat al-Qadr (97), ayat 1 – 4).

***
Suatu ketika, Rasululah SAW menceritakan kepada para sahabat beliau tentang empat orang yang luar biasa saleh dari Bani (anak2) Israel. Keempat orang ini menghabiskan waktu 80 tahun tanpa putus untuk beribadah kepada Allah, menyembah kepada-Nya, sambil gak pernah berbuat dosa atau maksiat sedikitpun. Keempat orang ini, tak lain dan tak bukan, adalah Nabi Yunus AS, Nabi Zakariyya AS, Nabi Dzulkifli AS, dan Nabi Yusuf AS.

Mendengar hal ini, para Sahabat Nabi pada gondok bin masygul karena udah minder duluan soal usia. Nabi SAW sendiri baru menerima wahyu kenabian pada saat beliau berusia 40 tahun kan? Nah, dengan benchmark ini aja, untuk bisa “saingan” ama rekornya ummat Bani Israel, beliau wajib hidup sampe umur 120 tahun. Repfots kan?

Puji Tuhan, Allah SWT Maha Mendengar keluhan hamba2-Nya yang beriman. Karenanya, diutuslah Jibril AS untuk mewahyukan Surat al-Qadr ini. Tuhan ngasih hadiah yang luar biasa kepada ummat Muhammad SAW secara kontan binti tunai. Kira2 kata Allah waktu itu tuh: “nih, Gw kasih lo malem yang kualitasnya setara ama seribu bulan… awas lo kalo masih iri2an sama ummat2 yang terdahulu yak...”

***
Malam Qadr adalah salah satu janji Allah SWT yang gak pernah meleset. Setiap tahun ia hadir, gak pernah enggak. Ketika elo ngeliat bulan bertasbih, bintang-gemintang bertahmid, awan dan angin bertakbir, serta pepohonan dan binatang bersujud, jangan mo ketinggalan. Elo berasal dari tanah… jadi segeralah satuin kepala elo dengan tanah. Sujud. Ucapin dan resapin baik2 doa yang diajarkan Rasulullah SAW: Allahumma innaka ‘afuwwun karim. Tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anna, ya kariim. Ya Allah, sesungguhnya Elo itu Dzat yang Maha Memaafkan lagi Mulia. Elo suka memaafkan, maka ampunilah gw… wahai Dzat yang Maha Mulia.

------------------------------
Holy Sam,
Cipete, 20.09.2008; 22.49 WIB

Mittwoch, September 17, 2008

Promosi dulu... :)




Bismillahirrahmanirrahim...

Untuk ikut menyehatkan ummat, kami berevolusi tahap demi tahap untuk memberikan layanan kesehatan tingkat tinggi kepada rakyat dan ummat.

24 jam sehari, 7 hari seminggu, kami dedikasikan dokter2 dan perawat2 kami untuk berbagi nikmat sehat kepada Anda dan keluarga yang Anda sayangi. Apalagi juga ditunjang dengan suasana yang asri, nyaman dan penuh kedamaian, mudah2an ikhtiar Anda untuk mencari kesehatan akan terkabul di sini. Insya Allah...

Mari terus menjaga nikmat sehat bersama kami:

Rumah Sakit Bersalin & Balai Pengobatan
"Multazam Medika",
Jl. Perum Jatimulya No. 1, Jatimulya,
Bekasi Timur, Jawa Barat.
Hotline: (6221) 8215101

Kami berbahagia atas kunjungan dan kepercayaan Anda sekeluarga.

--------------------
Holy Sam,
Jatimulya, 17.09.08; 13.26 WIB.

P.S: Logo dibuat oleh Sapiduduk Enterprise, Jl. H Jian II, No. ##, Jakarta. Bung Sapi ini emang TOP banget dah... -> tuh Gung, udah gw promosiin juga kan lo?:p

Sonntag, September 14, 2008

LNG (Lakon Ngayogyakarta Gembelengan) --> Pentas Errata di Jogjakarta

------percakapan gw dengan seorang satpam Hotel:

Satpam: Aslinipun pundi, Mas? (aslinya dari mana, Mas?)
Gw: Asli nDemak, Pak, tapi nggriyone ten Jakarta (asli Demak Pak, tapi tinggalnya di Jakarta)
Satpam: Oo. Jakartanipun pundi, Mas? (Oo. Jakartanya di mana, Mas?)
Gw: Ten Cipete. Njenengan ngertos Jakarta toh? (di Cipete. Anda faham Jakarta ya?)
Satpam: mboten. Ngertose cuman Ciledug. (Tidak. Ngertinya Cuma Ciledug)
Gw: nggih mboten tebih sih Pak, paling2 setengah jam perjalanan dugi.. (Ya ndak jauh sih Pak, paling2 setengah jam perjalanan aja..)

Batin gw: damn, jauh2 gw ke Jogja mo ngelupain someone di Ciledug, eh.. malah ketemu sama satpam hotel yang malah nanya2 Ciledug. Kekekekkeke… Tapi ini sih masih mending...

***
Sopir Taksi: Masnya ini di Jogja liburan ato gimana?
Gw: Ya dinas campur liburan, Mas. 2 hari kemarin ada pelatihan, lalu sekarang ya jalan2 aja.
Sopir: Oo. Lha kok sendirian, Mas?
Gw: Eum, ya memang rezekinya sendirian, Mas… gini aja dah wajib disyukuri kok.
Sopir: Ya Mas-e ini kan keliatannya sudah mapan dan matang, nunggu apalagi tho Mas?
Gw: Ya nunggu rezeki, Mas… jodoh kan sebagian dari rezeki. Mo dicari kek gimana juga kalo belum rezeki ya ndak bakal berhasil.
Sopir: Ya cewek kan banyak tho Mas. Apa saya carikan cewek Jogja saja gimana? Tinggal bilang maunya yang gimana, nanti saya carikan.
Gw: Hahahahah (gw tau ini rekomendasi yang “mengundang” dan menguji iman…) ndak lah Mas, makasih. Aku masih bisa cari sendiri kok…

Sejurus kemudian, Mas Sopir cerita koleksi koneksinya yang bisa diajak jalan dan lebih dari sekadar jalan… langsung gw sikat dengan statemen: “ndak ah Mas, salah orang sampean kalo nawarin kek gituan ke saya..." :p

***
Jadi ceritanya sodara2, sejak Rabu pagi yang lalu gw di Jogja. Ceritanya, gw dapet undangan seminar 2 hari dari Permapkin (Perhimpunan Manajer Pelayanan Kesehatan Indonesia) dan Jogjakarta International Hospital (JIH). Seminarnya seru, temanya adalah strategi optimalisasi revenue dari unit rawat jalan. Sehubungan dengan tugas gw buat mbenahin Multazam Medika, berangkatlah gw ke Jogja. Rabu dan Kamis seminar, Jum’at jalan2, Sabtu pagi pulang. Gitu aja henpon gw bunyi muluk, ya anak buah lah (alah, gaya pisan, euy!), bank lah, supplier lah, hingga tagihan, kekekekkee. Itu anak buah gw pada tidur2an ato gimana sih, ditinggal 3 hari aja kelabakan gitu:p.

Well, meskipun pada akhirna gw pontang-panting, ekspektasi gw gak ada yang meleset. Pertama dateng, Rabu subuh, gw tau keputusan gw gak salah. Gerimis nyambut kedatangan gw… hujan pertama katanya. Abis itu 2 hari konsentrasi ke seminar dan nyari koneksi. Sukses.

Setiap malem gw tarawih di Masjid Gedhe Kraton deket alun2. Sedih gw ngeliat ni masjid bersejarah gak terawat gini. Tapi ya sudahlah, dinikmati aja. Abis itu ketemu Mbak Melanie, anak Uni Freiburg yang lagi riset di Jogja. Jalan2, ngobrol, makan, ngopi, trus becak2an di Malioboro. Seru.

Hari Jumatnya gw jalan2 sendirian seenak hati dan kaki gw. Maghriban di Masjid Parangtritis, nikmatin deburan ombak Laut Selatan dan mandangin rembulan ketiga belas. Dahsyat berat. Dapat satu puisi bunyinya begini nih:

Lakon Parantritis

Rembulan usia 13,
Sunyi senyap dibeku pasir
Dambaku hanya 1,
Menghilang dalam gelap.
Untuk menggapai ridha dan cinta-Nya.
------
Holy Sam,
Parangtritis, 12.09.208;1 8.41 WIB .

***
Overall, Jogja itu seru banget. Highly recommended. Mungkin laen kali gw harus berkunjung lagi ngebawa hati yang lebih lapang dan damai buat mereguk nuansa Jogja yang lebih utuh…

---------------------------
Holy Sam,
Condong Catur – Parangtritis – Cipete. 10 – 13.09.2008; 23.54 WIB.

Montag, September 01, 2008

Cinta Ramadhan

Ramadhan, anakku.
Buang gundahku,
Sebar manfaat, rahmat, dan berkatmu.
Akhiri gelap jiwaku,
punahkan deritaku.

Ramadhan kekasih hatiku,
Pancang sinar Qur`an di benakku,
Ikat akalku dalam pesona hikmahmu,
Belai mesra ruhku,
Usap-usap sayang kepalaku.

Ramadhanku,
Sirami aku
Dengan keagungan cintamu.
------------
Holy Sam,
Cipete, 01.09.08; 00.45 WIB.
Marhaban, ahlan wa sahlan ya Ramadhan.