Dienstag, November 27, 2007

Mendadak Lapar dan Ngatuk, eh, Ngantuk ding...


>> Cost Management - Dr. Puhl, Campus Gengenbach, G002 <<

Alhamdulillah, pagi ini kelar juga presentasi strategic marketing gw. Mendadak gw jadi lapar dan ngantuk lagi, ehuehehhee. Do'oh, mana hari ini kuliahnya mpe sore, eih. Coba gw hari ini libur kek BM, bisa tidur seharian macam anak kucing dah gw ;)

Gara2 presentasi ini hidup gak tenang gw 4 hari ini dan cuma sempet tidur 2 jam selama 2 hari. Ya kasihan, Bad, gitu kan? Kekekekek. Mana tadi pagi ndak sempet sarapan, lagi... ya tambah kesian deh, Bad.. Bad..

Untungnya, presentasi gw tadi pagi bisa dibilang sukses lah. Paling ndak si Simmons, dosen marketing gw dengan gondoknya bilang gini: "it's a shame!! that was almost a perfect presentation I've seen on this course!! Just 2 detailed slides more and i know it's in your head!!". Kekekekke, trus gw bilang ma dia: ya maabh Pak2, elo kira apa gw gak gondok juga? Emang situ aja apa kali yak yang bisa gondok :p.

Jadi ceritanya, gw disuru bikin case study yang temanya marketing racquetball in Japan. Saking gw pengen presentasi gw itu perfect banget gw bikin deh tuh semua2nya, logo lah, donlot gambar2 lucu dari internet lah, bikin tabel lah, masukin video dari Youtube lah, pokokna gw bikin presentasi gw semenarik mungkin lah. Abis2an gw bikin itu presentasi karena separo nilai akhir gw ditentuin dari situ. Nah, gmana gw ndak boleh serius, coba?

Setelah persiapan abis2an, gw bela2in begadang dan gak sarapan pulak, maju lah gw presentasi pagi ini. Setelan jas, dasi, rambut dan sepatu licin, pokokna "i'm dressed to kill" lah, kekekkeeke. Abis jeda dikit setelah presentasi si Thailand n si India gak mo maju2, gw tau it's the time.. ini dia timing yang gw cari2.. Ciat, dzig-dzig-jedugh.

Dengan membaca bismillah maju lah gw ke depan audiens. Lha, kok gw malah salah ngasi opening word, gw nawarin untuk ngejelasin racquetball itu apa, padahal slide gw isinya agenda presentasi. Kekekkekek, setelah sekelas ketawa semua, cair lah suasana, dan presentasi gw mendadak jadi lancaaarrr, banget. Alhamdulillah banget, eih. Abis itu sesi tanya jawab deh, sesi yang paling mencekam, karena di sini refleks, stamina, dan emosi kami diuji. Dan ternyata, gw bisa ngejawab semua pertanyaan dengan lancar.

Nah, giliran Simmons yang nanya, gw udah feeling, pasti gw bakal dibantai deh, soalnya doi tadi dah ngelirik penuh makna ke bagian 5 year marketing plan yg gw bikin. Dan pasrah lah gw dibantai ama dia... Mo tau respons gw? Gw cuma bilang, "oh yeah, i should've put that there, i am sorry.." dan dia puas ama jawaban gw. Cekakakkaka, dasar emang hoki dah gw hari ini.

Meskipun at the end of my session dia ngasi applause buat gw dan 4 orang temen gw bilang kalo presentasi gw bagus, tetep aja lah susah gw nerima fakta kalo presentasi gw kurang sempurna. Padahal tadi pagi gw dah feeling, apa slide ini gw masukin aja yah.. eh, ternyata keputusan gw malah ngilangin itu slide yang akhirnya bikin presentasi gw gak perfect. Gondok banget gak sih?

Tapi gw musti bersyukur eih, paling ndak gw ndak ketiduran tadi pagi.. lha coba kalo ketiduran yak? Bisa tambah sentimen deh si Simmons ma gw.. kekekkeke.

Oiya, yang penasaran ama slide gw bisa donlot di "neo amsyulisbad", sapa tau butuh referensi, gitu. Semoga bermanfaat yak.

-Holy Sam

Dienstag, November 20, 2007

Indonesiaku... Bangsaku... Rakyatku...


>>iTunes: Wake Up - Rage Against the Machine<<

Ng, gara2nya, Goran si "Master of Disaster" pagi ini presentasi studi kasus Cross Cultural Conflict Management dengan kasus "Chinese Police Officer in Kuta, Bali". Ceritanya, di kasusnya dia, dia adalah warga keturunan Cina yang ditugasin ke Kuta dan nerima banyak konflik budaya dan perlakuan yang kurang ngenakin di sana. Dalam waktu 25 menit presentasi, dia musti njelasin apa analisis dan rekommendasi dia terhadap kasusnya ini.

Sebetulnya beberapa minggu yang lalu gw dan Goran dah diskusi soal kasusnya ini. Gw kasi dia beberapa pandangan soal budaya masyarakat Indonesia, beberapa "endless conflicts" di antara orang2 pribumi dan orang2 keturunan, serta beberapa fakta demografi lainnya. Tapi terus terang aja tadi pagi gw kaget bener ngeliat presentasinya dia.

Presentasi di buka dengan foto puluhan Pasukan anti Huru-Hara (PHH) yang siap tempur. Wak waw.. I knew that this presentation gonna be though for me, but I was not quite well prepared today. Damn, gw langsung inget kerusuhan Semanggi I, Semanggi II, demonstrasi2 BEM FE Usakti... emosi gw langsung naek, dan mata gw tiba2 basah. Mungkin gw cengeng, tapi tadi pagi itu otak n hati gw bener2 terbang ke wajah2 beringas PHH pas ngehalau kami2 dulu, and that was not an easy-to-forget experience, believe me.

Abis itu Goran ngajuin analisis STEP negara kita tercinta. Eum, tau analisis STEP kan? Social-Technological-Economical-Political analysis, sangat berguna kalo mo ngeliat data2 demografi, ekonomi, politik, dst. Kalian yang penasaran boleh cek ke sini: https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html.

Well, untuk kedua kalinya batin gw nangis. Duh, Indonesiaku... kasian banget sih kamu... Melarat iya, kerusuhan iya, bencana alam ada, sedangkan anak mudanya (baca: gw!) enak2an ongkang2 kaki di Jerman tanpa hasil yang bener2 nyata. Gw sedih, prihatin, dan parahnya lagi, gw ngerasa mata orang2 sekelas pada ngeliatin gw dengan tatapan iba.

Sial, gw malu untuk ada di kelas itu pagi ini. Mustinya gw ada di Indonesia sekarang, ikutan mbangun bangsa, ikutan memerangin kemiskinan dan kebodohan, ikutan nangis bersama entah berapa puluh juta saudara kita yang kelaparan...

Di meja makan, di get-together atau percakapan sehari2 gw bisa ngebanggain kekayaan budaya bangsa Indonesia. Beratus2 suku bangsa & bahasa, alam yang ramah dan kaya, dan seterusnya. Tapi di bangku kuliah, yang bicara cuma angka dan data mentah atau olahan. Jadinya gw ngerasa diuber2 fakta kalo seharusnya kita bisa melakukan hal yang "lebih" lagi untuk bangsa kita. Diuber2 fakta kalo seharusnya (dan idealnya) Indonesia bisa lebih baik lagi bicara angka kalo kita mau.

Masalahnya adalah: maukah kita? Yang terburuk yang bisa kita lakukan di Jerman (atau di negara lain sebagai imigran) adalah menunjukkan citra yang baik sebagai duta bangsa. Be it in educational, social, or working environment, we should prove to other people that we are Indonesian people who have good deeds, manners, and capabilities. Lagian, kita musti bangun bangsa kita dari diri kita sendiri, bukan?

Indonesiaku.. bangsaku.. rakyatku.. tunggu aku yak. Aku akan pulang dan membangunmu kembali. Sooner or later, I'll give the best of me for you. I promise that.

-Holy Sam.

Samstag, November 17, 2007

Glaube, Liebe, Hoffnung

>>iTunes: Jerussalem - Black Sabbath<<

Minggu lalu, pas jalan2 ke "kota" Offenburg, saya nemu tulisan yang cukup mbikin saya merenung di Heilig-Kreuz-Kirche, Hauptstrasse 21. Tulisannya: "Glaube, Liebe, Hoffnung". Artinya adalah Iman, Cinta, dan Harapan. Ini gambar gerejanya, dipotret dengan Si Kokon E4300 gw:



Pertama, dari dulu saya emang suka sama gereja2 di Jerman. Gothik dan mistik. Eum, ndak ada hubungannya sama bakat dukun saya sih, awas lho kalo mikirnya yang ndak2, ehuehehhehe.

Kedua, kata2 itu (Glaube, Liebe, Hoffnung) berasal dari Bible. Saya ndak tahu ayat atau surat berapa, tapi buat saya statement ini indah betul. Ia merefleksikan apa yang harus manusia punya untuk tetap bertahan di dunia ini. Iman, cinta, dan harapan. 3 hal yang mudah sekaligus sulit, sederhana sekaligus rumit.

Well, kalo kita punya iman, faith, ato apalah itu istilahnya, hidup kita akan lebih terarah. Kita akan punya objectives, goals, atau Zielen. Apa tujuan hidup kita akan menentukan apa yang kita rencanakan dan lakukan, bukan? Nah, semakin kita meyakini tujuan hidup kita, semakin keras pulalah rencana, upaya, dan doa kita. Betul ndak?

>>iTunes: Liebe - Die Apokalyptishen Reiter<<

Setelah iman, kita butuh cinta. Kenapa? Karena dengan cinta inilah kita bisa memaknai iman dan hidup dengan wajar. Ada manisnya, ada pahitnya, dan itulah realitas kehidupan. Cinta akan bikin hidup kita lebih hidup. Tentu saja, cinta yang saya maksud di sini adalah cinta universal. Ketika kamu ngeliat anak kecil dan mendadak jatuh sayang, nah.. mirip2 itu lah (menurut saya) yang namanya cinta universal. Cinta seperti ini ndak kenal kata "hilang", "bosan", atau "berkurang". Cinta seperti ini akan selalu ada di dasar hati manusia, dan karenanya akan terus abadi. Tugas kita hanyalah mengenalinya dan merawatnya.

Setelah iman dan cinta, kita butuh harapan. Untuk apa? Supaya kita bisa tetap konsisten dengan cinta dan iman kita. Ketika kita patah iman, dan atau patah hati, kita butuh sebuah pengharapan. Kalo harapan ini tidak hadir, wah, bisa bahaya eih. Nah, yang krusial adalah ternyata, untuk bisa berharap, manusia tetap butuh secuil iman dan secuil cinta. Otherwise, harapan ndak akan punya fondasi yang kuat untuk tumbuh dan berkembang.

Jadi ketiga hal ini ternyata memiliki siklusnya sendiri dan ketiganya juga harus seimbang. Iman, Cinta, dan Harapan adalah 3 hal penting yang Tuhan beri dan ajarkan kepada kita.

Well, sekian resep hidup tenang ala Ibad minggu ini. Terserah, apakah resep ini akan kamu ramu menjadi nutrisi jiwa, nutrisi otak, atau bahkan nutrisi hati, itu hak asasi kamu. Selamat menggali ke dalam diri masing-masing...

-Holy Sam

Dienstag, November 13, 2007

Genap 2 tahun terlampaui sudah

Hari ini, tepat dua tahun Gregorian yang lalu saya sampe di Duisburg. 12 November 2005. Seinget saya, perasaan saya waktu itu seneng luar biasa karena belajar di Jerman adalah cita2 saya sedari kecil. FYI, sejak kecil saya ngefans bener sama yang namanya Pak BJ Habibie dan VW Kodok (lho?!). Jadinya, ketika ada kesempatan untuk belajar ke sini, berangkatlah saya dengan semangat '45, ehuehehhee.

Dulu, mana saya tahu kalo akhirnya saya harus mati2an ngerasain, ngejalanin, dan merjuangin susahnya hidup dan belajar di Jerman. Mana saya tahu kalo akhirnya saya musti ngerelain karir saya, ngorbanin keluarga saya, dan ngelepasin cinta yang susah2 saya bangun. Tiga kali lebaran, runtuhnya harga diri seorang Ibad di bangku kuliah, dan entah berapa belas ribu Euro biaya hidup dan kuliah yang sudah saya korbankan. Entah berapa ratus kali saya ngerasa sendirian, kesepian, dan tak berdaya. Entah berapa puluh kali saya rasa hidup tak lagi penuh makna. Entah berapa kali saya menangis...

Tapi malam ini, setelah sukses ngelarin 3 mata kuliah dalam waktu sebulan setengah, setelah sukses khataman al-Qur'an, setelah sukses puasa Syawwal, setelah ndenger kalo si Kembar Eva dah wisuda, setelah dapet ponakan baru, dan setelah ngerajut cita2 baru bersama Metta, saya ngerasa bahwa saya adalah orang paling beruntung di dunia. Ternyata Tuhan memang baik hati dan tidak sombong, saudara2. Ehuehehhe, makasih ya Tuhan.

ANW, saya yakin, dua tahun yang lalu adalah bagian dari perjuangan hidup yang pantas saya ceritakan kepada anak-cucu saya nantinya. Kenapa? Karena 2 tahun penuh kekecewaan dan hikmah inilah yang mampu menghilangkan ketinggian hati seorang Ibad. Karena pada akhirnya saya belajar bahwa pada dasarnya Ibad itu manusia yang lemah, bodoh, miskin, dan tak berdaya. Dan pada akhirnya pula saya belajar kalo ada perbedaan besar antara "percaya diri" dan "nekat", ehuehehhehe.

Dan sekarang, genap 2 tahun terlampaui sudah...

Na und? Lalu? And then?

Hari ini saya kukuhkan semangat saya lagi untuk terus "streben nach Vollendung" alias "Struggling into perfection". Saya akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik setiap hari. "Jeden Tag ein bisschen besser". Untuk apa? Untuk menjadi yang terbaik, sehingga saya bisa memberikan yang terbaik untuk orang2 terbaik di sekitar saya. Saya ingin mencapai kesempurnaan, ato paling tidak, satu level di bawah itu :D.

Well, beberapa orang bilang perfection itu bullshit. Tapi bukan saya. Buat saya, perfection itu hak asasi manusia yang pantas dicapai oleh mereka yang benar2 berencana, berusaha, dan berdoa. Kenapa? La qad (karena sesungguhnya) kholaq-na (telah kami ciptakan) an-insaan-a (umat manusia) fii (dalam/dengan) ahsan-i (sebaik-baikya) taqwiim (keadaan/kejadian) {QS. 95:4).

Jadi, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kalo kita mengikuti premis ini, maka kesimpulan atau deduksi logikanya menjadi: jika manusia adalah makhluk yang sempurna, dan jika kesempurnaan itu ada, maka manusia mungkin bisa mencapai kesempurnaan. Iya toh?

Jadi, jangan pernah putus asa, sobat. Never look back. Niemals zurückblicken. Plan, act, pray, and succeed. If you fail to plan, you plan to fail. If you fail to act, you fail. If you fail to pray, you pray to fail. And if you fail to succeed, ya kaassiiihhaannn, huahahahaha, ups enggak ding, yang bener: be optimist. At least you've manage not to fail and have something to learn. Seperti saya :).

-Holy Sam.

Freitag, November 09, 2007

Alhamdulillah.. dapet ponakan baru... :))

Berikut adalah percakapan saya dengan sahabat, orang tua, bahkan sekaligus guru saya via YM pada tanggal 1 November yang lalu:

----------------------
GW: ehuehehhee, lagi ndak ada kerjaan mas yak?
GW: sekarang yang mijitin dikau sapa?
as: lagi pusing....
GW: nah, sama dungs
GW: blog saya keapus sama si adi monning, mana saya ndak punya backupnya lagi
GW: dirimu pusing kenapa, mas?
as: istri besok harus masuk RS
GW: ooohh
GW: dah siap ngelahirin mas yah?
as: mana Asya tiba2 malam ini demam lagi...
GW: itu tandanya asya mo dapet adek baru, mas
GW: saya doain semuanya lancar deh
GW: duh, maabh mas ya saya ndak bisa bantu apa2, bisanya ngedoain doang
as: itu istri ke RS karena si bayi di perut ada masalah....harusnya lahirnya sih awal Des
GW: wah2
GW: masalah apa mas?
as: karena ada masalah, harus dilahirin lebih cepat.....terus secepatnya dioperasi
GW: oo
GW: sodara saya ada yang pernah gitu juga mas
GW: alhamdulillah ndak papa sih
GW: anaknya malah sekarang pinternya ampun2, ehuehehhee
as: lho emangnya kenapa anak sodara itu.....
GW: ah iya, mbak rahma dah pernah ketemu riska kan mas?
GW: nah, adiknya riska itu dulu juga prematur
GW: entah rahim ibunya kurang kuat entah kenapa, akhirnya musti cesar prematur
GW: alhamdulillah semua oke2 aja sih
as: kalau ini lebih parah....saluran cairan air otak kesumbat
GW: masya allah
GW: yaudah sih mas, ikut apa kata dokter aja
GW: selebihnya kita berdoa kan?
as: iya....setelah lahir secepatnya kalau si bayi kondisinya stabil dioperasi, dipasang saluran buat ngebuang cairan itu....
GW: insya allah semua lancar kok mas
GW: sabar aja yak
GW: ehuehehehehe, saya kok jadi tua ghini ya?
GW: btw, besok ke rumah sakitnya jam berapa, mas?
as: abis shalat jum'at.....
as: iya deh....harus nemenin anak2 tidur nih....
as: wassalam.
GW: oo, iya deh mas, sabar ya
GW: saya ikut ndoain dari sini kok
GW: alaikassalam
-----------------------

Dan barusan, setelah seharian gw puyeng ngerjain tugas Project Management, ada berita gembira di milis: si bayi telah lahir dengan selamat, dan ibunya pun kelihatannya baik2 saja.

Alhamdulillah.. terima kasih ya Tuhan. Malam ini Tuhan kasih keponakan baru buat saya. Lindungi ia ya Allah, buatlah ia menjadi yang terbaik untuk keluarganya, agamanya, dan bangsanya, ya Allah. Amin.

Hiagagaggaa, saking senengnya gw sampe gak bisa berhenti nyengir, eih. Alhamdulillah.. alhamdulillah.. alhamdulillah...

Donnerstag, November 08, 2007

Ketemu...

Alhamdulillah, ternyata arsip "am Syulisbad" yang dibubarkan secara paksa oleh Bung Minstrum minggu lalu telah ditemukan kembali, saudara2. Huahahahha, senengnya.. blog gw ndak jadi modiar, kekekkekek.

Ceitanya gimana, Bad? Terus2 caranya gimana? Kok bisa?

Solusinya ternyata sederhana sekali, saudara2: Googling. Hah, Googling? Paan tuh? Haduh, gimana yak njelasinnya. Gini2, tahu Google kan? Mesin pencari terdahsyat sedunia itu lho, ndeso kamu :P. Nah, Google kan punya fasilitas pencarian apa yang dinamakan cache (semacam media penyimpanan temporer di server Google). Jadi tadi pas kelas Cost Management saya "nyambi" ubek2 dan malakin informasi Om Google. Saya klik lah link blog saya dulu sambil nyuruh Om Google liat2 cache-nya. Dan wak waw.. Nongol lah tulisan2 saya dulu, ajaib kan? Hiagagaggaa. Ada gunanya juga saya dulu belajar networking management dan baca2 buku Om Tannenbaum..

Jadi, am Syulisbad ndak jadi modiar, saudara2. Mati suri duang. Sekarang am Syulisbad berevolusi lagi. Jadi apakah nantinya, tinggal waktu lah yang akan menentukan. Selamat menyelami tulisan2 saya lagi, dan terima kasih atas kunjungannya :)

Salam,
Ibad