Dienstag, Dezember 06, 2011
Ajari Aku
Tak henti menghempas pantai,
Tak lelah dipanggang mentari,
Tak jemu memacu gelombang.
Sedang angin mengajarkanku untuk selalu bergerak,
Jalan akan selalu terbentang, selama kita fahami hakikat perjalanan.
Perjalanan bukan untuk dipikirkan dan direncanakan.
Karena ia adalah keniscayaan.
Awal dan akhir tidaklah menentukan.
Sedang matahari mengajakku untuk selalu berbagi kehangatan.
Heliumnya ku hirup dalam2,
Ku campur dengan udara kebebasan.
Energi Allah melingkupi dan senantiasa melengkapi.
Terima kasih Allah,
Engkau panduku, guruku, dan awal mula kehidupanku selalu.
Ajari aku untuk selalu berjalan di jalanMu.
Amin
_______
Holy Sam,
Jimbaran, 25.10.2011
16.40 WITA
Sonntag, September 18, 2011
Our Newest Family Member
Great praise to the Great Lord. This is truly a scarce gift which He himself not had revealed to others. That's why we named him after Archangel Michael's name.
Our son's name means a great angel revealed in the month of Ramadhan with a sacred shield in his hand. That's a bit long, I know *smile.
________
Holy Sam,
Jatimulya, 18.09.2011; 10.50 WIB
wird von meinem iBad-Berry® gesendet
Mittwoch, September 14, 2011
Alienated
Or in fact I am the alien?
No one senses nothing.
Perhaps they're just so busy ignoring.
Feeling whatever they feel and put a stamp in my face: "alien, move away!"
_______
Holy Sam,
MKI, 14.09.2011; 16.20 WIB.
wird von meinem iBad-Berry® gesendet
Dienstag, August 23, 2011
Happy Birthday Li'l Angels..
Telah genap 365 hari kita bersama.
Canda-tawa-tangis-rewel-manja kalian mirip kado harian buat kami semua.
Tetaplah bahagia sepanjang masa.
Assyifa dan Hayyuning anak ayah-bunda,
Kalian boleh jadi apa saja.
Tugas kami cuma membelai mesra,
Sisanya sudah Allah atur semua.
Mau cepat mau lambat,
Semua kami terima penuh semangat.
Selamat ulang tahun untuk kalian berdua,
Puja-puji syukur dan doa2 gembira kami panjatkan.
Agar kalian berdua,
Tetap jadi kesayangan Allah dan Rasul-Nya.
Sepanjang masa.
_________
Holy Sam,
Jatimulya, 23.08.2011; 22.45 WIB
Sonntag, August 21, 2011
Dunia atau Akhirat Dulu?
Gw: insya Allah bebs, kalo Allah udah punya kehendak mah semua boleh kita raih.
Istri: Terus kapan?
Gw: sabar dulu ya sayang, masalah "cara" memang kita yang buat, tapi masalah "kapan" adalah hak Allah yang menentukannya.
Istri: iih, kamu mah ngomongnya gitu terus..
Gw: materi-duniawi boleh datang kepada keluarga kita kapan saja dan dengan cara apa aja bebs, tapi mudah2an kamu ndak ngejadiin itu semua sebagai tujuan hidup keluarga kita.
Istri: tapi kan namanya manusia pasti pengen hidup enak bebs..
Gw: hidup adalah mimpi sayang, dan tergantung selera kita lah apakah hidup itu akan menjadi mimpi baik atau mimpi buruk.
Istri: orang lain aja bisa..
Gw: oh ya jelas dong sayang, lha wong fitrahnya manusia kan berusaha.
Istri: makanya, kamu juga pasti bisa
Gw: amin, insya Allah. Yang paling wajib kita raih adalah ridha Allah, bebs. Lainnya adalah bonus. Asal Allah meridhai, semua pasti ketemu, pasti enak, pasti nikmat, dan pasti selamat dunia akhirat.
***
Jangankan istri Ibad, istri Nabi Muhammad saja pernah tergoda oleh kenikmatan duniawi sehingga keluar ultimatum: jika engkau menghendaki dunia dan perhiasannya, aku ceraikan engkau baik2. Demikian juga istri Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Azziz pun diultimatum dengan ancaman serupa. Tapi istri Ibad ndak kena ultimatum karena bisa gaswat urusannya, heheheh.
Kita hidup dalam zaman yang sama sekali berbeda, sehingga pendekatannya pun harus berbeda, bukan? Zaman dulu, cinta dunia boleh jadi dosa, namun di zaman susu formula dan mie instan sekarang ini, cinta dunia boleh jadi adalah pilihan yang paling rasional. Namun ketika seluruh waktu, ilmu, energi, dan materi di konversi hanya untuk menjadi uang, dan seluruh dunia melakukannya, tentu pada suatu titik akan terjadi krisis duniawi (baca: keuangan), bukan? Dan ketika krisis terjadi, kemanakah kita akan berpaling memohon pertolongan?
Coba lah tengok kondisi keuangan global terkini: Portugal gagal, Yunani hampir mati, Spanyol konyol, Irlandia merana, dan Uni Eropa siap2 ketiban bencana. Mestinya 14% pertumbuhan orang kaya, 3% pengurangan orang miskin, dan prediksi surplus APBN 2011 bisa bikin bangsa Indonesia tambah bersyukur dan berbahagia.
Ya, Allah telah menolong dan melapangkan ekonomi kita dengan cara yang luar biasa dan tak disangka2!
***
Zaman matrealistis-hedonis saat ini haruslah menempa ummat Islam menjadi ummat yang tangguh dan peduli. Ketika negara gagal, ummat tetap harus bangkit. Ketika negara bangkrut, ummat tak boleh ikut mengkerut. Dengan cara apa? Yaitu dengan meletakkan dunia di tangan kita dan meletakkan akhirat di hati dan pikiran kita.
Sulitkah? Insya Allah tidak. Saya percaya bahwa rezeki harus dijemput, namun saya menolak percaya bahwa rezeki harus diperjuangkan dengan segala cara. Rezekimu sudah termaktub di jari tanganmu. Ketika rezekimu dipatuk ayam, janganlah ayamnya kau sembelih, karena sudah kodrat para ayamlah untuk kebagian rezeki juga. Sesederhana itu kah? Iya. Lalu, betapa ruginya jika rezeki kita selalu dipatuk ayam?! Tergantung! Dunia ini begitu luas, saudaraku. Jadi jika rezekimu selalu dipatuk ayam, bersiaplah untuk menggarap lahan rizki yang baru!
***
Tadinya saya heran, haruskah saya menggapai dunia dulu atau akhirat dulu? Nabi Muhammad dan Abu Bakar merupakan pedagang yg luar biasa sukses sebelum memperjuangkan Islam. Umar bin Abdul Azziz adalah birokrat yg teramat sukses sebelum beliau diangkat menjadi khalifah. Demikian pula Raden Patah dan Pangeran Sambernyowo..
Tapi dengan iklim dunia yg seperti ini, saya kira waktu kita tidak akan cukup untuk sukses dunia dulu kemudian akhirat dulu. Dunia bisa jadi keburu runtuh dilanda huru-hara akhir zaman!
Lalu sepertinya saya harus banting setir untuk memperjuangkan akhirat terlebih dahulu. Dunia hanya akan saya tengok sesekali. Menjalankan amanah sekuat hati, hanya untuk menggapai ridha Ilahi, itulah ketetapan hati ini.
Ilahi anta maqshudiy, wa ridhaka mathlubiy.
______
Holy Sam,
Jatimulya, 01-21.08.2011, ba'da takjil ramadhan 1432H
Sonntag, Juli 03, 2011
Hikmah Isra' Mi'raj Tahun ini
Luar biasa animo masyarakat, khususnya para pengurus masjid raya. Persiapan lancar jaya, eksekusinya pun lulus mulus. Acara Tabligh Akbar sebagai puncak acara peringatan pun berlangsung sukses tanpa halangan apa pun.
Alhamdulillah.
***
Kalau mau jujur, sebetulnya saya memang selalu berusaha mencari hikmah dari suatu peringatan, be it maulid, isra' mi'raj, lebaran, idul adha, dan bahkan hari lahir pancasila. Setiap tahun diperingati lagi, saya gali maknanya lebih jauh lagi, lebih dalam lagi. Terkadang dengan perspektif yang sama sekali beda, atau dengan agenda yang selintas tak ada hubungannya. Ambil contoh lah tahun ini, isra' mi'raj kok malah mbikin sunatan massal?!
Tapi demikianlah adanya. Buktinya, Allah kasih pelajaran dan hikmah isra' mi'raj yang luar biasa dan sama sekali baru. Nah, apa sajakah yang kami temukan tahun ini?
***
Pertama, kadang kita lupa sebab-musabab adanya isra' mi'raj tak lain dan tak bukan adalah untuk mendeliver wahyu mahapenting yang bernama shalat. Saking pentingnya hingga Jibril pun tidak dilibatkan, hingga Rasul SAW harus jauh2 ke Masjid Al Aqsa untuk kemudian naik ke langit ke tujuh, hingga negosiasi berapa "jatah" kewajiban shalat sehari, hingga seluruh proses Isra' Mi'raj yg penuh misteri ini tak terjangkau oleh logika manusia biasa.
Karena shalat adalah sesuatu yang luar biasa penting. Investasi waktu yang luar biasa mudah dan murah namun terasa sulit dan mahal karena bagi manusia modern, pahala tidak pernah masuk bursa dan tidak pernah terukur profit maupun gain-nya. Dan kesulitan utama orang modern khususnya saya adalah untuk menangkap value sesuatu yg tidak ada angkanya..
Kedua, seringkali kita harus menyatukan sumber daya untuk meraih dampak yang kita cita2kan. Dalam hal ini, kekompakan ummat amatlah menentukan. Terkadang kita harus menurunkan standar, but that should be fine senyamang semua pihak menghargai dan mematuhi standar tersebut. Istilah teknis saya, tegangan boleh beda, tapi frekuensi mesti sama sehingga terciptalah sebuah simfoni yang layak dengar!
Rumah Sakit dan Masjid Raya adalah 2 entitas yang sama sekali berbeda, baik orientasi, sumber daya, maupun kompetensinya. Namun ada satu hal yang mengikat komitmen kami: semua bermuara kepada pelayanan ummat, dan mungkin ini lah "tali" yang Allah sebut dalam al-Imran: "dan berpeganglah kalian pada tali Allah dan janganlah berpisah2.."
Ketiga, keempat, dan kelima, kiranya terlalu banyak hikmah yang bisa kita gali sekaligus selagi kita bersedia meluangkan waktu sejenak.
***
Alhamdulillah, seluruh rangkaian peringatan tuntas sudah. Terima kasih saya ucapkan kepada Allah dan Rasulullah yang telah membimbing kita semua menetapi jalan lurus nan sunyi, indah, dan nikmat.
Kepada seluruh panitia, donatur, dan masyarakat yang berpartisipasi saya ucapkan selantun doa "jazakumullahu khairati fid dunya wal akhirah". Hanya Allah lah tempat semua bermuara, dan hanya kepadaNya lah kita berserah diri.
_____
Holy Sam,
Jatimulya, 29.06 - 02.07.2011
Sent from my iBad-Berry®
Samstag, Juni 18, 2011
Tuhan ada di Belakang Kita
Sonntag, Juni 05, 2011
Antara Isra' Mi'raj, Pancasila, dan Multazam
Mari kita gali bersama.
***
Jika dilihat dari sudut pandang manajemen, Isra' mi'raj adalah moment of truth yang menggambarkan kehakikian risalah Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa sekali seumur jagad ini seorang pesuruh diundang untuk sowan menemui "majikan"-nya. Layer2 dan hirarki musnah sudah. Pada saat isra' mi'raj, seorang pesuruh menemui CEO sekaligus Sang Pemilik Tunggal PT Jagad Semesta. Pada peristiwa ini keputusan2 penting tercipta, sebagaimana Rasul langsung naik pangkat dengan SK dan Job Desc kerisalahan yang semakin mantap.
Bisa dibayangkan betapa luar biasanya momen ini. Seorang Nabi bangsa Arab, setelah tahun2 perjuangan yg malang, "naik" ke "atas" untuk mengadukan keluh kesahnya, menegaskan misinya, serta dikukuhkan jabatannya sebagai Imam Para Nabi. Subhanallah..
***
Pancasila pun memiliki sejarah yg kurang lebih sama.
Setelah malang melintang ditolak sana-sini, Pancasila akhirnya menjelma menjadi fundamen sebuah negara bernama Indonesia.
Sakral, wingit, sakti, lengkap dengan butir2 Pedoman dan Penghayatan Perilakunya. Hebat luar biasa. Mirip seorang bayi yang dipaksa mendewasakan orang tuanya, Pancasila digali dari hasanah bumiputera, dan secara khas menjelma menjadi moment of truth bagi rakyat Indonesia. Jika Anda tidak pancasilais, maka Anda bukan orang Indonesia! Alhamdulillah.. 200+ suku bangsa dan bahasa terangkum dalam 5 statement yang mewakili kemajemukan kita semua.
***
Namun buat saya, Pancasila adalah isra' tanpa mi'raj. Fundamen tanpa cetak biru. Sangkan paran tanpa dumadi, atau mungkin boleh saya cibir: dasar tanpa tujuan nyata.
Coba saja periksa redaksional dan lambang yang dipilihnya, rasanya amat sangat tidak mewakili selera sastra bangsa kita. Coba saja, ambil satu contoh sederhana pada sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dari sekian banyak bahasa lokal untuk "Tuhan" (di Jawa saja kita kenal istilah2 seperti Gusti Pangeran, Allah, Romo, Sang Hyang Widhi, Mahesa), kenapa justru yang dipilih adalah Ketuhanan? Bukan saja secara kaidah tata bahasa terasa janggal, toh kejanggalan ini makin diperparah dengan kata sifat yang menyertainya: yang Maha Esa. Bentukan ini sangat absurd, karena jika esa adalah bentuk superlatif dari ika-eka-esa, lalu buat apa kita tambah kata maha di situ?!
Lalu, dari setiap ciptaan Tuhan, kenapa justru bintang yang dipilih untuk melambangkan Tuhan yang Esa? Bukan hanya konyol karena bintang adalah benda planet dengan ukuran relatif kecil, toh kita sadar bintang itu tak terhitung jumlahnya bukan?! Mungkin ini sebabnya bangsa kita juga menuhankan uang, kapital, konsumerisme, partai politik, hingga bedah plastik!
Wa laa ilaaha illallah..
***
Allahu Akbar.
Saya bukan pesuruh Allah, Nabi, orang suci, founding fathers, atau berkarakter mulia.
Namun pada event 3in1 ini saya berfikir sangat keras: kebenaran isra' mi'raj, kekeliruan pancasila, dan keragu-raguan multazam. Adakah satu saja peluang untuk merangkumnya semua ke dalam usaha untuk mencapai ridha Allah?
---
Holy Sam,
Jatimulya, 31.05 - 02.06.2011; 17.15 WIB
Dienstag, Mai 24, 2011
Lowongan Beasiswa S2 dan S3 ke Jerman
Donnerstag, April 28, 2011
Yang berjalan penuh arti dan makna,
Kadang patuh dan luruh,
Kadang ganas beringas,
Atau setempo liar dan kasar.
Demi jagad,
Yang berkelindan setiap saat.
Jantungmu hatinya, kepalaku tangan mereka.
Mulut kalian kesadaranku.
Berbentur-bentur mesra mencari irama
Mengusir bahaya
Menggapai masa.
Demi sahabat,
Yang tak lelah dikunjungi penat.
Ayo sekali lagi kita buat dunia terpana.
Tak ada usaha yang tersia,
Tak ada doa yang tak tergema,
Tak ada sukses yang tertunda.
Semua kan berjalan lancar jaya.
Demikian aku tulis hamparan doaku untukmu, sahabatku.
Secarik puisi di ulang tahunmu.
Agar Tuhan tetap dan terus memayungimu setiap waktu.
Tanpa bosan tanpa jemu.
_______
Holy Sam,
Kuningan, 28.04.2011; 18.35 WIB
Sent from my BlackBerry®
Donnerstag, März 24, 2011
Laporan Perkembangan Ekonomi Nasional & Global, Triwulan 1 - 2011
Samstag, Februar 26, 2011
Pushing
You become a pushy.
And if you are pushy long enough,
Eventually you will be pusying as well.
Pusying enough to define who is pushing whom.
____
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT