Dienstag, Dezember 06, 2011

Ajari Aku

Adalah ombak yang mengajarkanku untuk selalu tabah.
Tak henti menghempas pantai,
Tak lelah dipanggang mentari,
Tak jemu memacu gelombang.

Sedang angin mengajarkanku untuk selalu bergerak,
Jalan akan selalu terbentang, selama kita fahami hakikat perjalanan.
Perjalanan bukan untuk dipikirkan dan direncanakan.
Karena ia adalah keniscayaan.
Awal dan akhir tidaklah menentukan.

Sedang matahari mengajakku untuk selalu berbagi kehangatan.
Heliumnya ku hirup dalam2,
Ku campur dengan udara kebebasan.
Energi Allah melingkupi dan senantiasa melengkapi.

Terima kasih Allah,
Engkau panduku, guruku, dan awal mula kehidupanku selalu.
Ajari aku untuk selalu berjalan di jalanMu.
Amin
_______
Holy Sam,
Jimbaran, 25.10.2011
16.40 WITA

Sonntag, September 18, 2011

Our Newest Family Member

We are happy to introduce our newest family member: Mikyail Jonna Ramadhan Ibad, a baby boy born on 25th of August, 2011 @ RS Multazam Medika, Bekasi Timur.

Great praise to the Great Lord. This is truly a scarce gift which He himself not had revealed to others. That's why we named him after Archangel Michael's name.

Our son's name means a great angel revealed in the month of Ramadhan with a sacred shield in his hand. That's a bit long, I know *smile.
________
Holy Sam,
Jatimulya, 18.09.2011; 10.50 WIB
wird von meinem iBad-Berry® gesendet

Mittwoch, September 14, 2011

Alienated

I am feeling like an alien.
Or in fact I am the alien?
No one senses nothing.
Perhaps they're just so busy ignoring.
Feeling whatever they feel and put a stamp in my face: "alien, move away!"
_______
Holy Sam,
MKI, 14.09.2011; 16.20 WIB.
wird von meinem iBad-Berry® gesendet

Dienstag, August 23, 2011

Happy Birthday Li'l Angels..

Ramadhana dan Ramadhina biji mata ayah bunda,
Telah genap 365 hari kita bersama.
Canda-tawa-tangis-rewel-manja kalian mirip kado harian buat kami semua.
Tetaplah bahagia sepanjang masa.

Assyifa dan Hayyuning anak ayah-bunda,
Kalian boleh jadi apa saja.
Tugas kami cuma membelai mesra,
Sisanya sudah Allah atur semua.
Mau cepat mau lambat,
Semua kami terima penuh semangat.

Selamat ulang tahun untuk kalian berdua,
Puja-puji syukur dan doa2 gembira kami panjatkan.
Agar kalian berdua,
Tetap jadi kesayangan Allah dan Rasul-Nya.
Sepanjang masa.
_________
Holy Sam,
Jatimulya, 23.08.2011; 22.45 WIB

Sonntag, August 21, 2011

Dunia atau Akhirat Dulu?

Istri: Yah, bisa nggak ya kita beli A (mobil mewah bikinan orang Jerman), tinggal di B (lokasi premium di Jakarta Selatan), jalan2 ke C (wah.. Jauh.. Ujung dunia, euy), atau nanti nyekolahin anak2 kita ke kampus kamu dulu?
Gw: insya Allah bebs, kalo Allah udah punya kehendak mah semua boleh kita raih.
Istri: Terus kapan?
Gw: sabar dulu ya sayang, masalah "cara" memang kita yang buat, tapi masalah "kapan" adalah hak Allah yang menentukannya.
Istri: iih, kamu mah ngomongnya gitu terus..
Gw: materi-duniawi boleh datang kepada keluarga kita kapan saja dan dengan cara apa aja bebs, tapi mudah2an kamu ndak ngejadiin itu semua sebagai tujuan hidup keluarga kita.
Istri: tapi kan namanya manusia pasti pengen hidup enak bebs..
Gw: hidup adalah mimpi sayang, dan tergantung selera kita lah apakah hidup itu akan menjadi mimpi baik atau mimpi buruk.
Istri: orang lain aja bisa..
Gw: oh ya jelas dong sayang, lha wong fitrahnya manusia kan berusaha.
Istri: makanya, kamu juga pasti bisa
Gw: amin, insya Allah. Yang paling wajib kita raih adalah ridha Allah, bebs. Lainnya adalah bonus. Asal Allah meridhai, semua pasti ketemu, pasti enak, pasti nikmat, dan pasti selamat dunia akhirat.

***
Jangankan istri Ibad, istri Nabi Muhammad saja pernah tergoda oleh kenikmatan duniawi sehingga keluar ultimatum: jika engkau menghendaki dunia dan perhiasannya, aku ceraikan engkau baik2. Demikian juga istri Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Azziz pun diultimatum dengan ancaman serupa. Tapi istri Ibad ndak kena ultimatum karena bisa gaswat urusannya, heheheh.

Kita hidup dalam zaman yang sama sekali berbeda, sehingga pendekatannya pun harus berbeda, bukan? Zaman dulu, cinta dunia boleh jadi dosa, namun di zaman susu formula dan mie instan sekarang ini, cinta dunia boleh jadi adalah pilihan yang paling rasional. Namun ketika seluruh waktu, ilmu, energi, dan materi di konversi hanya untuk menjadi uang, dan seluruh dunia melakukannya, tentu pada suatu titik akan terjadi krisis duniawi (baca: keuangan), bukan? Dan ketika krisis terjadi, kemanakah kita akan berpaling memohon pertolongan?

Coba lah tengok kondisi keuangan global terkini: Portugal gagal, Yunani hampir mati, Spanyol konyol, Irlandia merana, dan Uni Eropa siap2 ketiban bencana. Mestinya 14% pertumbuhan orang kaya, 3% pengurangan orang miskin, dan prediksi surplus APBN 2011 bisa bikin bangsa Indonesia tambah bersyukur dan berbahagia.

Ya, Allah telah menolong dan melapangkan ekonomi kita dengan cara yang luar biasa dan tak disangka2!

***
Zaman matrealistis-hedonis saat ini haruslah menempa ummat Islam menjadi ummat yang tangguh dan peduli. Ketika negara gagal, ummat tetap harus bangkit. Ketika negara bangkrut, ummat tak boleh ikut mengkerut. Dengan cara apa? Yaitu dengan meletakkan dunia di tangan kita dan meletakkan akhirat di hati dan pikiran kita.

Sulitkah? Insya Allah tidak. Saya percaya bahwa rezeki harus dijemput, namun saya menolak percaya bahwa rezeki harus diperjuangkan dengan segala cara. Rezekimu sudah termaktub di jari tanganmu. Ketika rezekimu dipatuk ayam, janganlah ayamnya kau sembelih, karena sudah kodrat para ayamlah untuk kebagian rezeki juga. Sesederhana itu kah? Iya. Lalu, betapa ruginya jika rezeki kita selalu dipatuk ayam?! Tergantung! Dunia ini begitu luas, saudaraku. Jadi jika rezekimu selalu dipatuk ayam, bersiaplah untuk menggarap lahan rizki yang baru!

***
Tadinya saya heran, haruskah saya menggapai dunia dulu atau akhirat dulu? Nabi Muhammad dan Abu Bakar merupakan pedagang yg luar biasa sukses sebelum memperjuangkan Islam. Umar bin Abdul Azziz adalah birokrat yg teramat sukses sebelum beliau diangkat menjadi khalifah. Demikian pula Raden Patah dan Pangeran Sambernyowo..

Tapi dengan iklim dunia yg seperti ini, saya kira waktu kita tidak akan cukup untuk sukses dunia dulu kemudian akhirat dulu. Dunia bisa jadi keburu runtuh dilanda huru-hara akhir zaman!

Lalu sepertinya saya harus banting setir untuk memperjuangkan akhirat terlebih dahulu. Dunia hanya akan saya tengok sesekali. Menjalankan amanah sekuat hati, hanya untuk menggapai ridha Ilahi, itulah ketetapan hati ini.

Ilahi anta maqshudiy, wa ridhaka mathlubiy.
______
Holy Sam,
Jatimulya, 01-21.08.2011, ba'da takjil ramadhan 1432H

Sonntag, Juli 03, 2011

Hikmah Isra' Mi'raj Tahun ini

Tahun ini, untuk mengenang Isra' Mi'raj sekaligus harlah RS Multazam Medika, kami mbikin Sunatan Massal dan Tabligh Akbar bekerjasama dengan Masjid Raya Jatimulya, Bekasi. Alhamdulillah sunatan massalnya berjalan sukses, total jenderal ada 66 bocah duafa dan yatim yang kami sunat dan santuni.

Luar biasa animo masyarakat, khususnya para pengurus masjid raya. Persiapan lancar jaya, eksekusinya pun lulus mulus. Acara Tabligh Akbar sebagai puncak acara peringatan pun berlangsung sukses tanpa halangan apa pun.

Alhamdulillah.

***
Kalau mau jujur, sebetulnya saya memang selalu berusaha mencari hikmah dari suatu peringatan, be it maulid, isra' mi'raj, lebaran, idul adha, dan bahkan hari lahir pancasila. Setiap tahun diperingati lagi, saya gali maknanya lebih jauh lagi, lebih dalam lagi. Terkadang dengan perspektif yang sama sekali beda, atau dengan agenda yang selintas tak ada hubungannya. Ambil contoh lah tahun ini, isra' mi'raj kok malah mbikin sunatan massal?!

Tapi demikianlah adanya. Buktinya, Allah kasih pelajaran dan hikmah isra' mi'raj yang luar biasa dan sama sekali baru. Nah, apa sajakah yang kami temukan tahun ini?

***
Pertama, kadang kita lupa sebab-musabab adanya isra' mi'raj tak lain dan tak bukan adalah untuk mendeliver wahyu mahapenting yang bernama shalat. Saking pentingnya hingga Jibril pun tidak dilibatkan, hingga Rasul SAW harus jauh2 ke Masjid Al Aqsa untuk kemudian naik ke langit ke tujuh, hingga negosiasi berapa "jatah" kewajiban shalat sehari, hingga seluruh proses Isra' Mi'raj yg penuh misteri ini tak terjangkau oleh logika manusia biasa.

Karena shalat adalah sesuatu yang luar biasa penting. Investasi waktu yang luar biasa mudah dan murah namun terasa sulit dan mahal karena bagi manusia modern, pahala tidak pernah masuk bursa dan tidak pernah terukur profit maupun gain-nya. Dan kesulitan utama orang modern khususnya saya adalah untuk menangkap value sesuatu yg tidak ada angkanya..

Kedua, seringkali kita harus menyatukan sumber daya untuk meraih dampak yang kita cita2kan. Dalam hal ini, kekompakan ummat amatlah menentukan. Terkadang kita harus menurunkan standar, but that should be fine senyamang semua pihak menghargai dan mematuhi standar tersebut. Istilah teknis saya, tegangan boleh beda, tapi frekuensi mesti sama sehingga terciptalah sebuah simfoni yang layak dengar!

Rumah Sakit dan Masjid Raya adalah 2 entitas yang sama sekali berbeda, baik orientasi, sumber daya, maupun kompetensinya. Namun ada satu hal yang mengikat komitmen kami: semua bermuara kepada pelayanan ummat, dan mungkin ini lah "tali" yang Allah sebut dalam al-Imran: "dan berpeganglah kalian pada tali Allah dan janganlah berpisah2.."

Ketiga, keempat, dan kelima, kiranya terlalu banyak hikmah yang bisa kita gali sekaligus selagi kita bersedia meluangkan waktu sejenak.

***
Alhamdulillah, seluruh rangkaian peringatan tuntas sudah. Terima kasih saya ucapkan kepada Allah dan Rasulullah yang telah membimbing kita semua menetapi jalan lurus nan sunyi, indah, dan nikmat.

Kepada seluruh panitia, donatur, dan masyarakat yang berpartisipasi saya ucapkan selantun doa "jazakumullahu khairati fid dunya wal akhirah". Hanya Allah lah tempat semua bermuara, dan hanya kepadaNya lah kita berserah diri.
_____
Holy Sam,
Jatimulya, 29.06 - 02.07.2011
Sent from my iBad-Berry®

Samstag, Juni 18, 2011

Tuhan ada di Belakang Kita

Tak terasa hampir tiga tahun berlalu sejak kepulangan saya kembali ke Tanah Air dari negara paling ateis se-Dunia: Jerman. Terus terang, yang paling saya rindukan dari Jerman adalah kesunyiannya. Bukan berarti saya menyenangi kesunyian, namun kesunyian itu lah yang kita perlukan untuk mengasah hati, perasaan, pikiran, dan jiwa kita. Indonesia (atau Jakarta, tepatnya) yang kelewat "heboh" saya rasa bukan lingkungan yang tepat untuk bermunajat, berkhalwat, lebih2 rajin bershalawat.

Hanya orang2 top bin markotop seperti (alm.) Gus Dur, (alm.) Mbah Surip, Cak Nun, dan segilintir orang2 ma'shum yang mampu bersepi dalam keramaian. Saya tidak bisa. Saya perlu tempat sesunyi Jerman untuk menemukan Allah yang sesungguhnya. Saya memerlukan bisik daun (bukan deru mesin kendaraan), dingin embun (bukan asap polusi), dan detak jam (bukan suara kipas komputer) untuk menggali jati diri, makna hidup, dan beberapa teori yang perlu diuji. Bukan di Jakarta, karena Jakarta tidak menyisakan ruang sedikitpun untuk berkontemplasi.

***
Bangsa Jerman buat saya adalah bangsa paling ateis sedunia. Tuhan hampir tidak pernah "muncul" di televisi, koran, diskusi2/seminar2, ataupun halte-halte. Namun anehnya, Tuhan muncul dengan sendirinya di pikiran, hati, dan jiwa kita. Ketika kita belajar, Tuhan mewujud-rupa dalam bentukNya yang Mahapandai. Ketika kita luntang-lantung tak karuan, Tuhan muncul dalam rupaNya yang Mahapenolong. Di Jerman sana, Tuhan muncul setiap saat, begitu cepat, dan demikian akrab.

Mungkin Tuhan lelah mengunjungi gereja-gereja yang diisi para turis, panti asuhan yang tak ada anak yatimnya, atau kantor pemerintahan di mana iblis telah diusir oleh kepastian hukum dan undang-undang. Makanya Tuhan lebih suka mengunjungi hati para perantau, anak-anak jalanan, dan mahasiswa2 kere macam saya.

***
Sedihnya, hal serupa belum saya jumpai di Indonesia. Di negara kita tercinta ini, Tuhan muncul setiap saat di televisi, radio, internet, surat kabar, masjid2, mushalla2, pengajian2, arisan2, dan seterusnya. Namun Tuhan tidak pernah benar2 hadir di sana. Kepura2an akan selalu berbuah kepalsuan. Tuhan sering ngumpet entah ke mana. Seorang "ulama" (dengan tanda petik!) dengan fasih memanggil-Nya, namun tentu saja Tuhan tahu dia sedang berpura2 sehingga akhirnya Ia hanya pura2 datang.

Tuhan hanya muncul sekilas-dua kilas di sini. Di mata anak bayi yang diajak ibunya mengemis, di mata anak yatim yang dieksploitasi pengasuhnya, di bantar kali dan pemukiman kumuh yang diabaikan penghuninya, di masjid2 yang dibikin korup dan najis oleh pengurusnya, di pengadilan2 yang kelewat zalim untuk diikuti, di mana-mana, tapi tidak lama-lama. Tuhan tidak pernah benar-benar hadir, atau justru kitalah yang tidak terlalu peduli, atau kombinasi di antara keduanya.

Terkadang saya berteriak: TUHAANNN... ELO KEMANA AJA SIH!!! TEGA BANGET ELO MBIARIN SEMUA INI TERJADI!! TEGA BANGET ELO MBIARIN GW NGELIAT KETIDAKADILAN DAN KEMUNAFIKAN SETIAP HAR!!!

Dan mendadak Tuhan muncul dengan "wajahnya" yang paling sangar: HEH, ELO GW TITIPIN ILMU, GW TITIPIN AMANAH, GW TITIPIN SEMUA YANG ELO BUTUHIN, DARIPADA ELO MENGUTUK KEGELAPAN, KENAPA ENGGAK ELO NYALAIN LILIN AJA?!!

Lalu saya menangis sejadi2nya, lemas, pingsan, dan tersadar kembali dengan laptop terbuka. Tuhan tidak "ngumpet", melainkan ada di tepat belakang kita karena Ia tahu kita terlalu lemah untuk berbuat apa2.

___________
Holy Sam,
Jatimulya, 18.06.2011; 10.24 WIB

Sonntag, Juni 05, 2011

Antara Isra' Mi'raj, Pancasila, dan Multazam

Kiranya bukan tanpa makna kalau Allah menyatukan tanggal 1 Juni 2011 kali ini bertepatan dengan milad RS Multazam (3 tahun), milad Pancasila (66 tahun) dan isra' mi'raj (1400+ tahun). Bukan mustahil ada hikmah yang Allah sembunyikan dari mata kepala dan mata batin kita semua.

Mari kita gali bersama.

***
Jika dilihat dari sudut pandang manajemen, Isra' mi'raj adalah moment of truth yang menggambarkan kehakikian risalah Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa sekali seumur jagad ini seorang pesuruh diundang untuk sowan menemui "majikan"-nya. Layer2 dan hirarki musnah sudah. Pada saat isra' mi'raj, seorang pesuruh menemui CEO sekaligus Sang Pemilik Tunggal PT Jagad Semesta. Pada peristiwa ini keputusan2 penting tercipta, sebagaimana Rasul langsung naik pangkat dengan SK dan Job Desc kerisalahan yang semakin mantap.

Bisa dibayangkan betapa luar biasanya momen ini. Seorang Nabi bangsa Arab, setelah tahun2 perjuangan yg malang, "naik" ke "atas" untuk mengadukan keluh kesahnya, menegaskan misinya, serta dikukuhkan jabatannya sebagai Imam Para Nabi. Subhanallah..

***
Pancasila pun memiliki sejarah yg kurang lebih sama.

Setelah malang melintang ditolak sana-sini, Pancasila akhirnya menjelma menjadi fundamen sebuah negara bernama Indonesia.

Sakral, wingit, sakti, lengkap dengan butir2 Pedoman dan Penghayatan Perilakunya. Hebat luar biasa. Mirip seorang bayi yang dipaksa mendewasakan orang tuanya, Pancasila digali dari hasanah bumiputera, dan secara khas menjelma menjadi moment of truth bagi rakyat Indonesia. Jika Anda tidak pancasilais, maka Anda bukan orang Indonesia! Alhamdulillah.. 200+ suku bangsa dan bahasa terangkum dalam 5 statement yang mewakili kemajemukan kita semua.

***
Namun buat saya, Pancasila adalah isra' tanpa mi'raj. Fundamen tanpa cetak biru. Sangkan paran tanpa dumadi, atau mungkin boleh saya cibir: dasar tanpa tujuan nyata.

Coba saja periksa redaksional dan lambang yang dipilihnya, rasanya amat sangat tidak mewakili selera sastra bangsa kita. Coba saja, ambil satu contoh sederhana pada sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari sekian banyak bahasa lokal untuk "Tuhan" (di Jawa saja kita kenal istilah2 seperti Gusti Pangeran, Allah, Romo, Sang Hyang Widhi, Mahesa), kenapa justru yang dipilih adalah Ketuhanan? Bukan saja secara kaidah tata bahasa terasa janggal, toh kejanggalan ini makin diperparah dengan kata sifat yang menyertainya: yang Maha Esa. Bentukan ini sangat absurd, karena jika esa adalah bentuk superlatif dari ika-eka-esa, lalu buat apa kita tambah kata maha di situ?!

Lalu, dari setiap ciptaan Tuhan, kenapa justru bintang yang dipilih untuk melambangkan Tuhan yang Esa? Bukan hanya konyol karena bintang adalah benda planet dengan ukuran relatif kecil, toh kita sadar bintang itu tak terhitung jumlahnya bukan?! Mungkin ini sebabnya bangsa kita juga menuhankan uang, kapital, konsumerisme, partai politik, hingga bedah plastik!

Wa laa ilaaha illallah..

***
Allahu Akbar.

Saya bukan pesuruh Allah, Nabi, orang suci, founding fathers, atau berkarakter mulia.

Namun pada event 3in1 ini saya berfikir sangat keras: kebenaran isra' mi'raj, kekeliruan pancasila, dan keragu-raguan multazam. Adakah satu saja peluang untuk merangkumnya semua ke dalam usaha untuk mencapai ridha Allah?

---
Holy Sam,
Jatimulya, 31.05 - 02.06.2011; 17.15 WIB

Dienstag, Mai 24, 2011

Lowongan Beasiswa S2 dan S3 ke Jerman

Woro-woro en pengoemoeman.
Diberitakan kepada seloeroeh boemiputera, boeroeh2 berkerah poetih, pamong pradja dan pendoedoek jang serioes en berniat oentoek menimba ilmoe ke negara Djerman bahwasanja Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) Djakarta masih memboeka lowongan beasiswa oentoek melandjoetkan stoedinja ke Djerman. Lamaran moesti dikirim selambat-lambatnja tanggal 28 boelan toedjoeh tahoen 2011.
Lamaran djangan dikirim ke saja, namoen kirimlah langsoeng ke kantor DAAD Djakarta. Selengkap-lengkapnja dapat diakses di sini.
---
Holy Sam,
Kuningan,
24.05.2011; 14.04 WIB
*njengir itoe sehat, namoen terlampaoe banjak njengir itoe gila

Donnerstag, April 28, 2011

Demi masa,
Yang berjalan penuh arti dan makna,
Kadang patuh dan luruh,
Kadang ganas beringas,
Atau setempo liar dan kasar.

Demi jagad,
Yang berkelindan setiap saat.
Jantungmu hatinya, kepalaku tangan mereka.
Mulut kalian kesadaranku.
Berbentur-bentur mesra mencari irama
Mengusir bahaya
Menggapai masa.

Demi sahabat,
Yang tak lelah dikunjungi penat.
Ayo sekali lagi kita buat dunia terpana.
Tak ada usaha yang tersia,
Tak ada doa yang tak tergema,
Tak ada sukses yang tertunda.
Semua kan berjalan lancar jaya.

Demikian aku tulis hamparan doaku untukmu, sahabatku.
Secarik puisi di ulang tahunmu.
Agar Tuhan tetap dan terus memayungimu setiap waktu.
Tanpa bosan tanpa jemu.
_______
Holy Sam,
Kuningan, 28.04.2011; 18.35 WIB
Sent from my BlackBerry®

Donnerstag, März 24, 2011

Laporan Perkembangan Ekonomi Nasional & Global, Triwulan 1 - 2011

Perang, gempa-tsunami, kelangkaan pangan, simpang siur kebijakan recapping tarif listrik dan pencabutan subsidi BBM telah membuat perekonomian kita berada di zona was-was pada triwulan pertama tahun Kelinci Emas ini. Simak laporan saya di sini.

Semoga bermanfaat.. Diskusi dan sarannya saya nantikan ;)
-----
Holy Sam,
Kuningan,
23.03.2011 - 18.15 WIB

Samstag, Februar 26, 2011

Pushing

If you are pushing someone too much,
You become a pushy.
And if you are pushy long enough,
Eventually you will be pusying as well.

Pusying enough to define who is pushing whom.
____
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Montag, Januar 31, 2011

Ketika Negara tak Bisa Apa-apa


Selamat datang di Republik Ironi, kawan.
Mari ke sini kita makan.
Spesial nasi aking berkuah kemiskinan.
Bertabur kebodohan,
Lauknya kemunafikan dan kebohongan.
Jangan lupa lalap khas keterpurukan,
Plus sambal kegetiran.
Sini duduk di sisi,
Kita makan lesehan sama-sama
sambil mimpi janji2 para pemimpin.

Sudah jangan kau pikirkan harga sembako yang mahal,
Sekolah-sekolah mewah yang tak terjamah,
Anak2mu yg terpaksa ikut mengais receh,
Tanah sejengkal yg mati2an kau bela,
Atau puskesmas yg kumuh dan er-es-u-de yg bangkrut.
Sudahlah tak usah pikir apa2 lagi.
Sini kita nikmati kebusukan negeri ini.

Negeri penuh anomali.
Bawahan suka mencuri,
Karena atasan tak peduli.
Rakyatnya mengemis,
Karena pemimpinnya terlampau egois.
Ummatnya bingung,
Karena akal dan hati ulama sedang terpasung.

Selamat datang di negeri ironi, teman.
Di sini kekayaan negeri dijual,
Masa depan tergadaikan,
Dan masa kini terabaikan.
Sambutlah masa depan suram nan dekil
Republik Indocakil.
Heil! Heil! Heil!
Dengan pemimpin para buto cakil.

Ah.. sudah lah kita nyanyi Garuda Pancasila saja..
---

Garuda Pancasila...
Aku tak mendukungmu...
Patriot kok nggak asyik...
Sialnya berkorban untukmu...

Pancasila dasarnya apa?
Rakyat adil makmurnya kapan?
Iba di bangsaku!

Mau maju malu,
Mau maju malu,
Kok nggak maju-maju!

(Marlin Dinamikanto, Aktivis Pijar Indonesia)
---

Sst,
Jangan keras-keras ya nyanyinya,
nanti dituduh subversif!
_______
Holy Sam,
Jatimulya - Kuningan
27 - 31.01.2011