Donnerstag, August 07, 2008

Manajemen Hidung Tinggi

iTunes --> Blade Under Your Throat – Trauma (Imperfect Like A God)

Apa yang bakal elo lakuin kalo elo dapet tugas tak terbantahkan buat mbenahin sistem dan prosedur organisasi? Pilihan pertama, tentu, either training ato coaching. Harapannya ya dengan metode ini, jajaran manajemen akan termotivasi untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Pilihan kedua, either change it, love it or leave it. Kalo suka ya abis2an lah elo di situ –meeting, monitoring, auditing, serta segabruk aktivitas melelahkan lainnya. Kalo ndak suka ya ditinggal aja, toh elo masih bisa nyalahin situasi, kondisi, toleransi, pantauan, dan jangkauan. Eits, kalimat terakhir jangan disingkat2 yak, bisa berabe, hehehhee.

Pilihan ketiga sedang berusaha gw patenkan: Manajemen Hidung Tinggi. Hidung tinggi (Hochnaese) berasal dari ungkapan orang Jerman yang artinya "hidung tinggi", sombong gak kira2. Di system manajemen ini, gw sama sekali gak memosisikan diri sebagai consultant, namun lebih sebagai “insultant”. Yang gak bisa kerja gw training, yang ngeyel apalagi gak bisa ya gw maki2, kekekkeke. Masih ngeyel juga ya pecat. Biarin ajah, gw bakar elo semua.. gw BAKARR, hiakakakak.. brakk #sambil naek2 dan nggebrak2 meja tak terkendali# :p.

***
Gw gak percaya lagi dengan efektivitas kelemah-lembutan dan kesabaran apalagi konsep “tut wuri handayani”. Nanganin orang Indonesia mah gampang: liat mata dan bahasa tubuhnya. Kalo matanya fokus ke elo: bina. Kalo matanya fokus ke mana2: sikat. BAKARR. Kalo badannya condong ke elo, rengkuh. Kalo badannya condong ke arah lain: sikat. BAKARR.

No more excuses, not even a single mistake. Era “sabar Ibad” udah abis, sodara2. Hidup itu mimpi dan mimpi itu brutal. Gw gak peduli soal tanggungan sosial ato apa lah. Yang gw peduliin cuman satu: gw gak mo Bokap gw bangkrut lagi.

-----------------------------------
Holy Sam,
Bekasi Timur, 07.08.08; 16.45 WIB

Keine Kommentare: