Dienstag, Mai 26, 2009

Jiwa Satria dalam Tubuh Kuda


Sukmaku masih dirantai raga,
Berat tak terlihat lagi kuat.
Tak putus oleh doa
Tak goyah oleh shalat apalagi hanya puasa.
Ingin meringkuk batinku tak mau takluk.
Ingin berlari hatiku tak kuat lagi.
Mampus.. Harapanku untuk bergerak kini pupus.

Jatuh entah ke mana,
Dibilang jurang mana tebingnya?
Dibilang tenggelam mana dasarnya?
Katanya roda dunia, mengapa tiada putarannya?

Hancur-gepeng mirip timus.
Kumus2 seperti wedus,
Bak raga kuda memenjara jiwa satria.
Padahal Bratayudha di depan mata.

Allahu Akbarrr!!
Allah Mahabesar!!
Penggal saja leher ini,
Peras darah ini,
Agar jiwa sang satria,
Bisa moksa menghadap sang maha kuasa.
___________
Holy Sam,
Muelheim (Ruhr), 25.05.2009, 22.32 CET

Keine Kommentare: