Die Wahrheit wird euch frei machen.
(Kebenaran akan membebaskan kalian)
-tertulis di dekat atap Universitaet Freiburg, Baden-Wuettemberg, Jerman.
***
Para ilmuwan di Uni Freiburg sepertinya tahu betul jika kebenaran masih terkungkung di dalam bilik penjara yang gelap. Dengan ikon sebuah patung wanita cantik namun menyiratkan kepedihan intrinsik, sekali lagi saya angkat topi atas pencapaian filosofi bangsa Jerman ini.
Einfach wunderbar, simply wonderful.
***
Kebenaran akan membebaskan ummat manusia dari kegelapan peradaban. Hal ini betul meskipun dogmatis. Alah bahasanya..
Namun pada hakikatnya bangsa penyendiri nan mandiri ini belum sadar benar bahwa kebenaran sejati belumlah terbebaskan. Ia masih dipenjara oleh kebodohan, didzalimi oleh kesombongan, dianiaya oleh kekuasaan, lalu diperjualbelikan oleh keserakahan setelah sebelumnya dilucuti oleh kedunguan murid2nya sendiri. Aduhai Kebenaran, betapa jahat perlakuan manusia kepadamu?! Sedemikian besarkah dosa Nabi Adam dan Hawa, sehingga anak cucunya harus menanggung susahnya membebaskan dirinya sendiri dari ketidakbenaran?!
***
Kebenaran sejati tidak akan bebas selama manusia masih dibelenggu oleh kelaparan dan kemelaratan. Tidak pula selama kita dibelenggu oleh kebodohan, arogansi dan kesombongan. Apalagi selama manusia mau dan mampu menukar kebenaran dengan uang dan kekuasaan.
Dan alangkah sengsaranya kita semua?!
Ketika kita lapar dan tak bisa belajar, sengsaralah kita.
Ketika telah belajar namun salah belajar, celakalah kita.
Namun ketika telah benar belajar dan sedikit pintar, besarlah kepala dan kesombongan kita.
Kita mengira diri kita itu benar maka benarlah kita. Maka saksikanlah wahai semesta, yang masuk surga itu cuma kita, dan selain kita (baca: mereka) cuma akan masuk neraka.
PUAHHH!! Ngomong aja sana ama tanah!!
***
Ketika menyadari kesalahannya, bapak manusia, Nabi Adam AS langsung bertaubat: Rabbana dzalamna anfusana, fain -lam taghfirlana wa tarhamna, lanakunanna minal khosirin. Tuhanku, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Sekiranya tidak Engkau ampuni dan rahmati kami, maka benar2lah kami termasuk golongan yang merugi.
Alhamdulillah, puji Tuhan, Halleluja, telah Allah ampuni Adam dan Hawa, namun mereka harus keluar dari surga. Tuhan telah rahmati pula anak-cucu Nabi Adam lewat ratusan Rasul, puluhan ribu Nabi2, dan ratusan ribu Wali. Kesemuanya telah Allah tunaikan agar manusia tetap mengenal dan mengerti arti kebenaran alias al-Haqq.
Tapi kita selalu lupa. Lupa jatidiri, lupa asal-usul, lupa arah tujuan. Kita lebih suka bersenang2, bermalas2, bercanda-jenaka, dan berbuat dosa.
Di dalam hati mereka (para manusia dan jin) ada penyakit, dan Allah tambahkanlah penyakit tersebut.
Duh Gusti.. Ampuni kami smua, rahmati kami smua, bahkan pada hari di mana mulut kami terkunci sedangkan tangan dan kaki kami berbicara..
***
Baginda Rasul SAW mendapatkan wahyu (Kebenaran "hidup2" yang langsung diantar oleh Jibril AS), dan karenanya tahu betul penderitaan ummat beliau yang tidak mendapatkan "the living Truth".
Penderitaan atas kegelapan mata, otak, hati, dan jiwa. Penderitaan atas tiadanya kebenaran yang memandu kita. Penderitaan atas bingungnya memahami tulisan2, pikiran2, ayat2, dan tanda2 kebenaran, tanpa benar2 memahami dan mengenali siapakah Sang Kebenaran itu sebenarnya, dan di manakah ia berada...
Karenanya ketika malaikat ajal, Izra'il AS menjemput beliau SAW, beliau merintih sambil terisak2: "ummatku.. Ummatku.. Ummatku". Kasihan benar kalian.. kebingungan, kesasar2, dan menderita dunia dan akhirat..
Ya sayyidi, ya rasulallah.. Wahai pemimpin kami, wahai utusan Allah..
Sedemikian besar cintamu kepada kami ummatmu, namun masih saja ada di antara kami yang menghujat bahwa shalawat A, shalawat B, dst itu bid'ah (mengada2) dan tidak sah?!
Shollu 'ala nabi ya akhi..
***
Masya Allah..
Tapi tetap saja ilmuwan Jerman itu lah yang paling pintar. Mereka tahu kebenaran itu telah mereka tukar dengan kesombongan.. Jadi disuruh pulalah kita sekaligus untuk mendapatkannya dan membebaskannya. Kenapa ndak mereka sendiri aja yang membebaskannya?!
_______________
Holy Sam,
Freiburg - Furtwangen,
15.06.2009; 15.22 CET
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen