Dienstag, Februar 17, 2009

Terjemah Bismillah (Bag. 2 -Habis)

Masya Allah.. pantesan thesis saya macet, eih.. ternyata Allah pengen saya nulis terjemah bismillah bagian ke dua ini. Subhanallah, ada makna2 lain dalam "eksperimen" saya yang lalai belum saya tulis dan sampaikan. Kita bahas lagi aja yuks..

***
Bismillahirrahmanirrahim, aku bersama Nama-Mu yang Haq, Suci, Mahapengasih, Mahapenyayang, Mahasatu, dan Mahahadir. Ketika aku bangun, membuka mata, bicara, berjalan, beraktivitas, belajar, berfikir, beribadah, bersholawat, beristirahat, tidur, dan pada saatnya nanti mati, aku sematkan Allah dalam lisanku, pikiranku, dan hatiku.

Bismillahirrahmanirrahim, dengan Nama Allah yang menghuni hatiku, Allah jualah yang meninggikan egoku, dan Allah jualah yang akan menumpas egoku. Keinginan Allah adalah keinginanku, ketetapan Allah adalah ketetapanku. Maka ketika aku ingin memulai sesuatu, Allah jualah yang membantunya untuk dimulai. Dan ketika aku ingin menyelesaikan sesuatu, Allah jualah yang memfasilitasinya untuk selesai.

Bismillahirrahmanirrahim, duhai Dzat yang Mahahadir, aku mengingat kebesaran dan kemuliaan Nabi Sulaiman AS yang Engkau limpahkan kepadanya. Maka limpahkan kemuliaan yang serupa kepadaku dan saudara2ku yang membacanya, duhai Dzat yang Mahapemberi sebaik2 pemberian.

Bismillah, aku ingat ucapan Nabi Nuh AS yang mulia ketika ia mengemudikan bahteranya atas kehendak-Mu, ya Allah. Maka selamatkan aku dari adzab-Mu dengan kalimat ini. Inna rabbi laghofuururrahim.. sesungguhnya Engkau sungguh Mahapengampun lagi Mahapenyayang.

***
Oiya, rasanya perlu juga diketahui di sini, bahwa kecuali pada awal tiap2 surat, kalimat "bismillahirrahmanirrahim" seingat saya cuma satu kali nongol di al-Qur'an, yaitu pada Surat An-Naml (27) ayat ke 30: Innahu min Sulaiman, wa innahu bismillahirrahirrahmanirrahim. Sesungguhnya (surat ini) dari Sulaiman dan sesungguhnya (isinya adalah) "Dengan nama Allah yang Mahapengasih, Mahapenyayang".

Adapun kalimat "bismillah" juga hanya nongol sekali saja, yaitu di Surat Hud (11) ayat ke 41: Wa qala rkabuu fiihaa bismillahi majreha wa mursahahaa, inna rabbi laghofuururrahim. Dan (Nuh) berkata "naiklah kalian semua kedalamnya (kapal itu) dengan nama Allah saat (kapal itu) berlayarnya & berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar2 Mahapengampun, Mahapenyayang.

Menarik bukan? Silakan periksa.

Nah, pertanyaaanya sekarang, kenapa cuma disebut masing2 sekali? Karena saya rasa kalimat ini adalah kalimat yang suci lagi sakral yang ketika difahami dan dimaknai secara benar akan menyingkap tabir2 Sang Pemilik Nama itu sendiri. Sejatinya, ketika Anda memanggil nama Allah, Allah datang lebih cepat dari kilat. Hanya karena hati dan jiwa kita yang kotor dan penuh dosa, kita tidak diberiNya kuasa untuk menyingkap tabir2-Nya.

Dan ketahuilah Saudaraku, berucap "bismillah" ketika melakukan maksiat, meskipun dilakukan dengan alasan bahwa toh Allah lah yang menghendaki dia berbuat maksiat itu adalah bathil, salah, dan berdosa, karena si pengucap tidak menghormati kesucian nama Allah dengan mengucapkannya secara sembarangan. Pada kasus ini, biarlah Allah yang menentukan vonis apa yang layak untuk orang2 semacam itu. Na'udzubillah wa nastaghfirullah.

***
Hm2, pernah dengar istilah Bismillah Lima, Bismillah Tujuh, atau bahkan Bismillah Sebelas? Menurut keterangan orang2 bijaksana zaman dahulu, tiap2 Bismillah ini memiliki ijazah alias derajatnya sendiri2. Tapi sekarang lupakanlah sejenak istilah2 kuno ini, toh satu Bismillah yang sedang kita bahas ini saja memiliki segudang makna dan informasi yang tiada akan cukup otak kita mencernanya kan?

Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya akhiri tulisan ini. Wallahu a'lam bisshowab, bimaa fis samaa'i, bimaa fil ardhi, bimaa fisshuduri, bimaa fi dzahiri, wa bimaa fii bathini. Wa Huwa 'ala kulli syai-in qadir, walhamdulillahi rabbil 'alamin.

------------------------
Holy Sam,
Gengenbach, 17.02.2009; 15.51 CET.

Keine Kommentare: