Freitag, August 29, 2008

Marhaban ya Ramadhan


Marhaban berasal dari basa Arab. Ra-ha-ba. Artinya, (telah) berlapang dada atau bersuka rela. Isim fa’il (kata benda pelaku)-nya adalah rahib, yaitu orang yang suka rela. Karenanya, ucapan di atas itu maknanya kurang lebih adalah “aku bersuka rela atasmu, ya Ramadhan”.

Rasul SAW bersabda: man farikha bi dukhuuli Ramadhan, harramallahu jasadahu nironi (HR Muslim). Artinya, siapa saja yang bahagia karena datangnya bulan Ramadhan, akan Allah haramkan jasad orang tsb dari 2 api. Eum, dua api ini maksudnya api neraka dan api siksa kubur, Sodara2.

See, bayangin aja enaknya jadi orang muslim. Bersenang hati atas masuknya Ramadhan aja dijanjikan bebas dari jilatan api. Nah, apalagi sukses menjalankan ibadah yang 1 ini? Baginda SAW dalam riwayat lain juga mengatakan: jika saja ummatku tau keutamaan2 yang terkandung dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka berharap agar semua bulan (dalam 1 tahun) dijadikan bulan Ramadhan semua. Wuihh, canggih ndak tuh?!

***
Sekitar lima tahun yang lalu, sepupu gw, Rizka namanya, dapet tugas sekolah untuk ngumpulin foto orang yang lagi ibadah. Terus, dia nyuruh gw sholat buat difoto. Berhubung waktu itu gw udah sholat, ya gw kasih aja lah pas foto gw ke dia. Dengan kritisnya dia nanya: “lha, ibadahnya mana, Mas?”. Lalu gw jawab: “Ya itu, pas foto kan Mas lagi puasa”… Ehuehehehhe.

By default, hanya yang bersangkutan dan Allah SWT yang tahu apakah ia sedang berpuasa ato tidak, kan? Ini, menurut gw, adalah esensi terbesar ibadah puasa. Ketika berpuasa, anggapan/pujian orang lain sudah ndak penting lagi. Ketika berpuasa, seolah2 kita merasa diawasi oleh Allah, dan di sinilah hakikat puasa… menumbuhkan taqwa kepada Allah yang Maha Oke.

Makana dalam ayat ke 183 surat al-Baqarah, tegas2 Tuhan kasih tahu tujuan puasa: la’allakum tattaquun. Agar kalian menjadi orang2 yang bertaqwa. Fondasi taqwa di sini telah disebutkan di awal ayat yang sama: ya ayyuhalladzina amanu. Wahai orang2 yang beriman. Jadi, setelah iman, dengan puasa lah kita menumbuhkan sikap taqwa. Nah, kalo menurut definisi pribadi gw, taqwa adalah sikap mental yang kuat terhadap ujian, cobaan, godaan, dan kesesatan. Asal tau aja, taqwa berasal dari kata: qa-wa-ya, yang artinya (telah) kuat.

Jadi, kalo udah punya karakter taqwa, dengan sendirinya elo gak bakal korupsi meskipun mata bos elo ato tim Tippikor (Tim Pemberantas Pidana Korupsi) lagi meleng ke mana2.. karena elo punya sikap mental yang kuat memegang teguh kebenaran…. Ehuehehhhe, keren kan analogi gw? (alah.. apaan sih, Bad.. Bad… :p)

***
Maka bersiaplah, Saudaraku. Ramadhan sudah di ambang mata. Jangan sia2in sedetik pun waktu dalam Ramadhan untuk “meleng” dan melakukan sesuatu yang sia2. 30 hari ke depan, Allah akan membelai hati dan jiwa kita dengan ampunan, kasih sayang, dan berkah. 30 hari ke depan, meskipun jasad kita terbelenggu lapar dan dahaga, ruh dan nafas kita terbang bebas berlomba2 menatap “wajah” Allah. 30 hari ke depan kita hirup harumnya aroma surga Allah yang telah Ia janjikan. Insya Allah…

------------------------------
Holy Sam,
Jatimulya, 29 Agustus 2008; 17.16 WIB.
Met puasa.. maafin gw yakkk :)

Ngatur...

Banyak orang yang nyata2 tidak teratur sering sok pinter ngatur2. Kenapa? Karena alam bawah sadar mereka itu malu mengakui kalo mereka itu tidak teratur, lalu mencari kompensasi dengan mengatur orang lain/pekerjaan lain agar terlihat mampu mengatur.

Ini yang bikin bangsa kita ndak maju2, Sodara2.

Laen kali, please, sebelum ngatur, jadilah orang yang mo diatur. Gimana elo mo nerapin aturan ke orang lain dan bikin semuanya teratur sih kalo elonya gak teratur? Mokal, unmoeglich, gak mungkin, hil2 yang mustahal…

Nah, lebih gak maju lagi adalah orang yang mau diatur sama kerjaannya sendiri. Maksud gw, kerjaannya kek gak abis2, gituh. Pernah ngerasa kek gini? Bertaubatlah, Saudaraku.. Even emang elo hidup untuk kerja dan bukannya kerja untuk hidup, coba deh dipikir barang sebentar. Even level motivasi elo meroket setinggi eksosfer, coba deh berpikir ke depan.

***
Teorinya, makin tinggi jabatan elo, makin tinggi pulalah wewenang dan tanggungjawab elo sehingga elo makin sibuk. Teori ini bener, sodara2. Cuma, terkadang orang lupa dua hal: delegasi dan kerjasama. Kita sering lupa kalo kita itu makhluk sosial yang bahkan dalam bekerja pun memerlukan mitra. Kita sering menafikan peran rekan sekerja, menyepelekan bawahan, menyelewengkan persepsi atasan, merasa paling efektif dan efisien, serta mungkin entah berapa ratus macam ‘kejahatan kerja” terselubung semacam ini setiap hari.

Karenanya, banyak orang akhirnya pengen jadi “jawara” kerjaan. Pengen terlihat paling sibuk, paling berharga waktunya, dan paling cerdas otaknya. Yang mustinya jatah kerjaan dua ato tiga orang disikat ngerjain sendirian.. ya ini lah yang bikin organisasi gak maju2, Bung. Di mana2 yang namanya organisasi itu ya dinamis, bergerak bersama, maju bersama, dan sengsara bersama.

***
Ironinya, justru yang khas dari organisasi2 di Indonesia adalah organisasi dengan tipe one man show. Ini konyol, Sodara2. Karena ketika sang “jawara” tumbang, organisasi langsung mati suri atau bahkan mati beneran. Buktinya, liat aja sejarah republik kita tercinta ini. Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila, dan segala partai ataupun ormas biasanya langsung klepek-klepek mati suri ketika pemimpinnya tumbang.

Nasib yang sama juga menimpa PPI Jerman cabang Duisburg-Essen. Setahun gw menjabat, gw gak sempet bikin program kaderisasi karena gw musti pindah ke kota lain di ujung masa2 kepemimpinan. Akibatnya, ketika gw mangkat (alah, bahasanya!), organisasi terancam mati suri lagi. Padahal semua orang udah jatuh cinta ama PPI DUE. Padahal momentum sudah terkelola dengan baik. Padahal fondasi organisasi sudah terpancang dengan mesra…

So, buat elo2 yang ngerasa jadi “jawara” di organisasi ato di kantor, berpikirlah ke depan barang sejenak. Didik anak buah elo supaya jadi kepanjangan spirit elo. Biar mereka belajar berani mengambil keputusan, bertanggungjawab, berpikir, berencana, bertindak, dan berimprovisasi buat kemajuan organisasi elo. Team dynamic musti ada. Kaderisasi adalah harga mutlak yang harus dibayar oleh setiap organisasi. One man show cuma bikin sebuah organisasi mempertaruhkan nasibnya dipundak satu orang “jawara” kacangan.

Gimana menurut elo?

-----------------------------------------------
Holy Sam,
Jatimulya, 29 Agustus 2008; 10:07 WIB.
Haiyah… gw nulis serius amat yak?!:p

Mittwoch, August 27, 2008

Nama Lengkap & Gelarnya apa, Pak…?

Demi untuk kepentingan administrative ato untuk perjanjian kerjasama, beberapa orang nanya pertanyaan senada ini ke gw. Dan demi untuk semakin ninggiin mutu, pertanyaan ini biasanya gw jawab dengan senyum Mr. Ius doang, kekekkeke.

Tjalah... buat gw, ini pertanyaan gak penting, lho. Apa gunanya, coba? Pertama buang2 tinta, kedua buang2 kertas, dan ketiga ndak ada ngaruhnya ke diri gw, kecuali berpotensi buat bikin gw sombong. Jadinya ya gw abstain aja dari tradisi nyantumin gelar akademik maupun reliji gw.

Eum, iya sih, gw tau kuliah itu susah, apalagi lulus.. wahh, lebih susah lagi, eih. Gw maklum sih sama mereka yang nulis gelarnya secara lengkap karena alasan ini. Ini adalah bentuk penghargaan diri mereka atas apa yang telah mereka capai, bukan?

Tapi gw emang males nerima pujian apalagi pujaan dari orang lain, eih. Jadi, sekali lagi, ikut tradisi sobat2 gw di Duisburg aja lah.. gw jangan dipuji, pujian hanya milik Tuhan. Gw tuh dicela aja, Sodara2… dicela, dihina, dicuekin, dan disepelekan… kek perlakuan yang gw terima dari seseorang di Ciledug sana. Hiakakakakka --> curhat colongan teteup mode ON =))

----------------------
Jatimulya, 27 Agustus 2008; 17.40 WIB,
Sambil nunggu maghrib…

Montag, August 25, 2008

Gusti Allah Mboten Sare…

Di sebuah warung kopi di tepi Jl. Pramuka, Jakarta Timur, Gus Najib (sobat gw –pen) dengan penuh keyakinan diri curhat colongan sambil mromosiin prinsip hidupnya dia. Setelah nyeruput susu cokelat panasnya dalam2, dia bilang, “Allah iku ora sare, Sul”. Artinya: Allah ndak tidur, Sul. Dia Maha Awas, dan karenanya, selalu “melihat”, dan karenanya lagi, otomatis akan selalu adil.

Jadi ceritanya ente lagi nyari ato minta keadilan nih, Gus? Ehuehehhee :p.

***
Buat gw, statement Gusti Allah mboten sare ini adalah sebuah tautology. Eum, tahu tautology? Dalam ilmu logika, tautology itu adalah salah satu jurus yang paling sering dipakai untuk retorika. Perhatiken, eh.. perhatikan kalimat berikut:

Jika seekor ayam berkokok di atas genteng, maka cuaca akan berubah atau akan tetap sama seperti ketika sebelum ayam tsb berkokok.


Ini namanya retorika, sodara2. Sama aja kek statement standar orang2 partai kalo “semua rakyat Indonesia telah sejahtera kecuali mereka yang kurang sejahtera”. Nah, susahnya, by default, tautology tidak pernah salah, karena ya itu tadi… gak perlu pembuktian lagi karena dari struktur maupun maknanya, tautology selalu benar tanpa perlu adanya pembuktian. Istilah kerennya: a priori ad experientiam. Bener sebelum terjadi/terbukti.

***
Eum, soal Allah ndak tidur mah ya nenek2 meriang juga ngerti, eih. Apalagi jika kita sering baca Ayat Kursi, pasti yakin lah kalo Allah ndak pernah tidur. Iya tak?

Nah, sekarang pertanyaannya adalah, kalo kita tahu Allah itu ndak tidur, lalu mau apa? Mo tetep berpangku tangan mengharapkan keadilan Allah, gitu? Lha terus gunanya apa itu para polisi, pamong praja, hakim, hingga para pemimpin bangsa? Duduk2 nunggu gaji?! Ya enggak lah, masak enggak dong? Durian aja dibelah, bukan dibedong… ehuehehhhe: p

Buat gw, polisi, hakim, dan pemimpin yang adil adalah kepanjangan dari “tangan” keadilan Tuhan di muka bumi. Keadilan Tuhan gak turun “mak gedubrak” di hadapan kita, sodara2. Keadilan wajib kita tegakkan dan perjuangkan di dalam setiap gerak-gerik kita. Keadilan wajib kita tuntut dari level individu, Pengadilan Negeri, hingga kasasi di level Mahkamah sang Maha Agung waktu Yaumul Hisab (Hari Pengadilan) nanti. Keadilan adalah sifat Allah yang wajib kita refleksikan setiap hari.

Makanya ganjaran buat pemimpin yang adil juga mulianya gak kira2, eih: surga… eum, surga apa ya namanya? Yahh… gw lupa namanya… pokoknya surga tempatnya para Nabi dan Rasul Allah lah. Tuh, mulia banget kan derajat pemimpin yang adil? Udah diganjar surga, ngumpul pulak sama para Rasul… bisa ngopi, diskusi, nge-trup plus capsa sama beliau2 deh… hiakkakakak… dahsyat kan?!

***
Eum, mestinya, interpretasi atas statement Allah mboten sare ini diperluas deh. Bukan sebatas pada makna kalo Allah itu Maha Adil dan akan selalu membela ummat-Nya yang didzalimi/disakiti. Bukan sebatas pada makna dangkal kalo Allah itu serba tahu mana yang benar dan mana yang salah. Bukan pada pemaknaan yang sempit dan berpotensi menyeret kita kepada lembah kepasrahan yang absurd…

Nah, sekarang gw nawarin solusi pemaknaan baru atas statement Allah mboten sare, Sodara2. Tuhan itu ndak pernah tidur. Dia akan selalu “melihat” sekecil apapun ketidakadilan, kecurangan, kemunafikan, kebohongan, kerusakan, kebodohan, kedzaliman, kemungkaran, kenistaan, dan kejahatan yang kita lakukan. Dia akan selalu “menjenguk” dasar hati kita yang terkelam, “merasuk” ke dalam syaraf otak kita yang terlicik dan tertumpul, dan akan selalu “menampar” relung nurani kita yang paling sarat noda.

Jadi, ketika elo ngeliat orang baik yang bisa elo manfaatin dan manipulasi, ketahuilah: Allah mboten sare. Ketika seseorang ngajak elo untuk menggelapkan anggaran organisasi/perusahaan/negara, sadarlah: Allah mboten sare. Ketika elo berpidato di depan audiens dengan penuh tipu daya, ketahuilah: Allah mboten sare. Ketika rakyat elo kelaparan sedangkan elo kekenyangan… lihatlah: “mata” Allah sedang “melihat” dan melaknatimu sekaligus.

---------------------
Holy Sam,
Jatimulya, 25 Agustus 2008; 18.31 WIB.

Mittwoch, August 13, 2008

Perhimpunan Jomblo Goblok se-Indonesia (PJGI)


Pagi, Mett. Aku liat sepasang burung. Yang 1 terbang angkuh, dan yang 1 tertatih-tatih ngikutin dengan sayap terluka. Kelelahan, ia beristirahat di atap tetangga. Matanya penuh harapan meski jerih dan payah meruak dari matanya. Dan tiba2 aku melihat mataku di sana.

--> SMS yang tak terkirim dari atap rumah. Rabu, 13.08.08; 06.10 WIB.

***
Seumur hidup, gw baru pacaran 3 kali. Pacaran pertama jalan 1,5 tahun, kedua 7 tahun, dan ketiga 9 bulan. Ajaibnya, pada semua kasus, gw lah yang diputusin tanpa alasan yang benar2 masuk akal. Yang terakhir malah ngasih ultimatum: “kalo emang kamu emang bener2 sayang aku, hormatin keputusan aku. Kita pisah”. Nah, di sinilah pintarnya cewek Indonesia, Sodara2. Pintar ngasih buah simalakama, maksudnya…

Hm, hm… sampe sekarang, aseli gw gak ngerti kenapa gw gagal mulu pacaran. Usaha mah udah, restu ortu udah, doa udah, persiapan udah, semua-semua, termasuk tawakkal juga udah. Tapi gw masih gak ngerti aja pola pikir cewek2 Indonesia. Maksud gw, kurang apa sih gw? Setengah mati gw mikir, ternyata jawabannya simple banget: kurang rejeki di bidang asmara. Hiakakakak #tertawa terbahak2 tak terkendali:p#

Sampe akhirna malam Ahad kemaren gw ketemu Koh Rendy, sobat kuliah gw. Meskipun status dia itu jomblo sejati (gak pernah punya pacar seumur hidup –pen.), dia punya statement kek gini nih:
“Dalam pacaran, jadi cowok tuh jangan baik2, Sul (eum, kalo di Jakarta pada manggil gw “Sul”, bukan “Bad” –pen.). Nice guys finish last, inget? Elo pikir bae2 deh, cewek2 Indo tuh pada rela disakitin ama bad boys around… pada diduain lah, dilimain lah, dicuekin lah, disakitin lah, tapi liat apa yang mereka perbuat: makin klepek2!”

-->(nadanya meninggi setengah oktav, mungkin Koh Rendy ini juga agak2 esmosi, Sodara2…). Eits, jangan pake esmosi dong Koh, masak gw curhat malah dikasih “kuah”?!

***
Tapi setelah gw pikir2, statement sobat gw yang satu ini ada benernya juga. Mungkin karena cetakan budaya dan media, cewek2 Indonesia sering pada kehilangan akal sehatnya. Gobloknya na’udzubillah. Mereka rela disakitin, rela dimadu, rela dicuekin, rela diperah, rela diracunin akal sehatnya, dan seterusnya ama si bad boys around ini. Coba, berapa banyak elo tau story tentang cewek yang udah ngelakuin hal2 bodoh atas nama “pengorbanan”?. Berapa banyak cewek yang rela dikhianati berulang kali (dan tetep bertahan!) atas nama “cinta”? Banyak kan?!

Kenapa? Mungkin supaya mereka bisa nguras air mata 3 kali sehari kek di sinetron/video klip… supaya bisa curhat sana-sini… supaya dibilang wanita dewasa yang memahami pasangannya… supaya dibilang setia… supaya bisa menjaga kehormatan suami/keluarga.. dan entah berapa ratus supaya lainnya.
//Supaya, mangga, pisang, jambu//
//Dibawa dari Pasar Minggu// --> Lagunya Bu Kasur jaman dulu, inget? :p

Hush, ngaco ah. Ehuehehhehe.

Nah, anehnya lagi, begitu dapet cowok baik2, seringnya pada lupa bersyukur. Bilangnya terlalu datar lah, kurang tantangan lah, kurang chemistry lah, kurang nyaman lah, dan beratus2 kurang lainnya. Tuh, emang pada goblok kan?

Eum, sori2 aja kalo kebetulan elo cewek dan elo sakit hati pas baca tulisan gw kali ini. Gw bicara fakta, dan fakta itu pahit, Non. Coba deh, make up your mind, bener gak apa yang gw tulis?

***
Kalo ceweknya goblok, tentu yang lebih goblok lagi ya cowok yang masih berharap ama si cewek goblok itu. Itu namanya jahil murakkab, sodara2… goblok bertumpuk!!

Pekan depan, gw mo bikin organisasi masyarakat (ormas) ah. Namanya Perhimpunan Jomblo Goblok se-Indonesia (PJGI). Gapapa deh kali ini gw yang jadi ketua, lha wong diantara para jomblo itu terbukti gw yang paling goblok kok. Hiakakakakak. Sikat lah… ketok palu, Pak Ketua…:p.

---------------------------
Holy Sam,
Bekasi Timur, 13.08.08; 13.24 WIB. Di sela2 istirahat makan siang.

Hepi Bersdey to Me


FYI, gw ultah tanggal 12 Agustus. Mirip ultah Bung Hatta, satu2nya orang Indonesia idola gw disamping Babeh gw:p.

Nah, inilah log book gw tanggal 12 Agustus kemaren:

04.40 --> Bangun tidur. Sori, bangun melek deh maksudnya (masa abis bangun terus tidur?!). Ada miskol dari nomer IM3 tak dikenal. Siapakah gerangan? Bodo ah, ntar juga kalo niat dia nelpon lagi…
04.50 --> Subuh berjama’ah ama Enyak, langsung disalamin dan diselametin, makasih Nyak yak
06.07 --> Kembar Evi kirim SMS ucapan ultah, uuhh, makin kangen ama si Kembar yang malah kabur Ko-Ass di Garut :p
06.15 --> Nongkrong di genteng, suasana gerimis mencekam (alah, apaan coba..). Mitos orang Cina sih bilang hujan pas ultah pertanda rezeki. Aminn.. mudah2an dah ah…
06.35 --> Mandi, sikat gigi, trus siap2.
07.07 --> Irma, sobat kuliah gw, nelpon n ngucapin selamat. Thanks Ma yak.
17.15 --> Sarapan bareng Nyak-Babeh. Babeh lagi nandatanganin buku cek, keinget deh dia kalo hari ini ultah gw. Amiin, makasih doanya Beh yak,
07.25 --> Berangkat. Ngedrop Emak di Veteran, lalu kabur ke Al-Multazam, Bekasi Timur
09.03 --> Ritual pagi. Minta kopi ke pantry, sholat dhuha, nyalain laptop, cek server plus ngeliat agenda,
09.31 --> Meeting ama orang keuangan, keputusan kepending gara2 musti diskusi dulu ama Babeh,
11.16 --> Meeting orang kepegawaian. Ngubah jadwal shift pos & perawat. Acc, getok stempel ciaat gubrak bunyinya.
12.01 --> “Eum, bentar Pak yak, saya sholat dzuhur dulu, oke”
12.15 --> Jadwal shift CS dan Kantin kena giliran getok stempel, laporan kas masuk meja
12.30 --> Meeting ama orang operasional. Mampus lo gw semprot :p,
12.45 --> Manggil n nginterogasi kasir n orang operasional soal anggaran dan kas. Sabar Bad, sabar… easy…
13.35 --> Metta ngirim sms ultah via henpon temennya, makasih Mett yak, ucapan kamu aku tunggu2 sejak gw masih SD lho, ehuehehehhe.
14.05 --> Babeh gw dateng, langsung kena interogasi juga. Manajemen gak kenal istilah keluarga, Bung… Salah ya sikat :p.
14.45 --> Laper. Makan masakan orang pantry yang udah di meja gw dari jam 12. Menunya: sayur asem, telur balado, ikan goreng, n tempe mendoan. Enak sih, tapi hanya gw makan separonya.
14.55 --> Gw makan cepet amat yak? Ehuehehehhe.
14.55 --> Meriksa tagihan obat biar Babeh tanda tangannya enak. Getok stempel di bilyet giro. 16 biji. Bunyinya lagi2 ciat gubrak. Karyawan Al-Multazam gempar, dikiranya gw marah2 :p.
15.24 --> Sholat ashar, sibuk kontrol emosi gara2 ngeliat mata wartawan jelalatan nyari “bahan tulisan”. Gw suruh orang kepegawaian ngasih ceban aja lah, gw mentah soal pers, ntar malah gw lagi yang kena sikat, kekekekkek. Mending gw beli aja deh tuh wartawan ceban (10,000) perak!!
15.40 --> Ngobrol ama Babeh soal strategi. Sibuk ngajuin argumen2 buat narik Babeh “ke bumi”. Duh, ni Babeh gw optimis amat yak? Sekali2 cek realitas napa Beh?!
16.30 --> Orang PBF (Pedagang Besar Farmasi) dateng, diskusi soal realisasi diskon obat. “Jadi yang bener termin yang mana? Jangan muter2 dong, mau jadi partner gak?!”
18.01 --> Ngimamin maghriban. Baca surat all the time fave: al-Isyrah ama al-Fath. Tuhan, gw lemah.. cuman Elo yang bisa nolong gw.. sekarang gw ngadep Elo sekali lagi, tolongin dunia gw n akhirat gw ya Rabb yak…
18.20 --> Break. Rokok tanpa kopi. Diet kopi jalan lagi ahh, ehuehehhee. Finishing agenda buat besok.
18.54 --> Babeh Andhika nelpon ngucapin selamat. Makasih Beh yak, inget aja lo… jadi terharu gw… Hah, kopi darat? Sikat lah… Fix di jadwal gw yak, besok Ahad!
19.10 --> Nongkrong di pos satpam, pada bilang makasih gara2 gw bawain radio-tape, kekekkekek. Glad u like it, lah.. biar jaganya tambah semangat yak..
19.30 --> Kekna udah gak macet lagi neh. Pulang ahh..
19.55 --> Koh Rendy nelpon ngucapin selamat plus nasihatin plus nyetan2in gw plus mbangsat2in gw. Emang all in one deh nih orang, hiakakkaka.
20.15 --> Pengen ngobrol ama Metta. Yahh, bocahna belum pulang. Henpon gak dibawa. Ya kesian…
20.20 --> Sampe rumah. Wudhu, ganti baju, baca koran, makan malem bareng Nyak-Babeh. Menunya: sayur bening, tahu, tempe, dan udang goreng. Lagi enak2 makan malah diomelin (makan tuh yang banyak!!) Halah, ini Nyak gw kok bawel buener yak, ehuehehehe.
21.45 --> Pengen khataman (udah sampe at-Takatsur, eih). Tapi ngeblog dulu ah bentar…

***
Eum, bisa dibilang, hari ini tuh ultah gw paling sepi seumur hidup. Si Kembar di Garut, Nyak-Babeh sibuk, dan sobat2 gw pada berceceran di mana2. Pokokna sepi banget lah. Ato gw-nya aja yang lagi error yak? Ehuehehehe.

But well, buat gw, ultah berulang setiap tahun. Tapi pengalaman berharga dialami setiap hari. Baik atau buruk, wajib dan mesti dijalani sepenuh hati, bukan? Lagian, bukankah anugerah kehidupan itu sendiri yang patut dirayakan dalam setiap embusan nafas kita?

***

Tuhan gw yang maha oke,
Makasih udah ngasih nafas gw selama ini,
Makasih udah nguji & ngasah gw selama ini,
Makasih udah nyukupin kebutuhan gw selama ini,
Makasih udah nyiptain gw,
Gw gak minta apa2 kecuali ampunan dan hidayah Elo,
Kalo emang hidup gw bermanfaat untuk agama, bangsa, dan keluarga gw,
Gw rela hidup 1000 tahun lagi.
Tapi kalo emang hidup gw gak bermanfaat apa2 dan buat siapa2,
Gw rela mati 1 jam lagi.
Amin.
--------------------------
Holy Sam,
Cipete, 12 Agustus 2008; 22.50 WIB. Genap 27 tahun...

Donnerstag, August 07, 2008

Manajemen Hidung Tinggi

iTunes --> Blade Under Your Throat – Trauma (Imperfect Like A God)

Apa yang bakal elo lakuin kalo elo dapet tugas tak terbantahkan buat mbenahin sistem dan prosedur organisasi? Pilihan pertama, tentu, either training ato coaching. Harapannya ya dengan metode ini, jajaran manajemen akan termotivasi untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Pilihan kedua, either change it, love it or leave it. Kalo suka ya abis2an lah elo di situ –meeting, monitoring, auditing, serta segabruk aktivitas melelahkan lainnya. Kalo ndak suka ya ditinggal aja, toh elo masih bisa nyalahin situasi, kondisi, toleransi, pantauan, dan jangkauan. Eits, kalimat terakhir jangan disingkat2 yak, bisa berabe, hehehhee.

Pilihan ketiga sedang berusaha gw patenkan: Manajemen Hidung Tinggi. Hidung tinggi (Hochnaese) berasal dari ungkapan orang Jerman yang artinya "hidung tinggi", sombong gak kira2. Di system manajemen ini, gw sama sekali gak memosisikan diri sebagai consultant, namun lebih sebagai “insultant”. Yang gak bisa kerja gw training, yang ngeyel apalagi gak bisa ya gw maki2, kekekkeke. Masih ngeyel juga ya pecat. Biarin ajah, gw bakar elo semua.. gw BAKARR, hiakakakak.. brakk #sambil naek2 dan nggebrak2 meja tak terkendali# :p.

***
Gw gak percaya lagi dengan efektivitas kelemah-lembutan dan kesabaran apalagi konsep “tut wuri handayani”. Nanganin orang Indonesia mah gampang: liat mata dan bahasa tubuhnya. Kalo matanya fokus ke elo: bina. Kalo matanya fokus ke mana2: sikat. BAKARR. Kalo badannya condong ke elo, rengkuh. Kalo badannya condong ke arah lain: sikat. BAKARR.

No more excuses, not even a single mistake. Era “sabar Ibad” udah abis, sodara2. Hidup itu mimpi dan mimpi itu brutal. Gw gak peduli soal tanggungan sosial ato apa lah. Yang gw peduliin cuman satu: gw gak mo Bokap gw bangkrut lagi.

-----------------------------------
Holy Sam,
Bekasi Timur, 07.08.08; 16.45 WIB

Freitag, August 01, 2008

Mimpi

Gw pikir, hidup ini kek mimpi. Kadang indah, kadang brutal, dan kadang tanpa makna. Tadinya gw pikir hidup itu hikmah -ada makna sejauh kita mampu memaknainya. Tapi nyatanya, ada satu pernyataan yang lebih representatif: hidup itu mimpi.

Kenapa?

Pertama, kita ndak bisa milih mo hidup dan mimpi kek gimana. Boleh lah elo berjuang secara metodis dan sistematis. Tapi kalo memang bukan rezeki ya tetep aja elo gak bisa ndapetin apa yang elo mau, bukan?

Kedua, dua2nya punya "point of return", titik di mana kita musti bangun, sadar, dan nerima realita. Mimpi terus bikin kita ndak realistis, dan hidup tanpa mimpi tidak akan membawa kita ke realitas yang telah kita impikan. Gw kira apa yang terbaik adalah mencoba buat menempa tubuh, otak, dan hati agar kemampuan "self-awakening" kita terasah. Agar kita selalu bisa hidup dan bermimpi sekaligus tanpa harus hidup dalam mimpi.

Jadi kesimpulan gw, berani hidup berarti berani bermimpi. Dan otomatis, berani bermimpi berarti berani menerima realitas kehidupan. Gimana menurut elo?

-----------------
Holy Sam,
Jakarta, 01.08.2008; 06.41 WIB

Matahari


Nama depan gw berasal dari bahasa Arab yang artinya matahari. Jadi ketika gw rada bingung dan "disoriented" ya gw balik ke makna diri gw yang sebenarnya: matahari.

Gw adalah matahari. Dan gw akan selalu bersinar dan memberi manfaat kepada semesta. Karenanya, gw gak boleh ragu2 untuk mengambil keputusan dan memimpin orang lain.

Gw adalah matahari, dan gw akan menerangi siapapun dengan adil. Anywhere, anyone. Karenanya, gw gak akan pernah ragu buat nularin apa yang positif dari diri gw ke siapapun yang mau gw tularin.

Gw adalah matahari, dan gw akan selalu kuat dan penuh energi. Gw gak bakal nangis lagi. Gw gak akan nunjukkin kelemahan gw kecuali di depan Sang Pencipta gw. Keyakinan, prinsip, dan karakter gw gak akan berubah. Seteguh matahari yang selalu menerangi sahara yang kering dan kutub utara yang basah.

Gw adalah matahari, dan gw akan selalu tunduk pada orbit yang telah Tuhan perintahkan ke gw. Perintah Tuhan adalah apa yang akan gw lakukan. Terbit dari Timur dari Barat dan sebaliknya ketika kiamat telah dekat. Gak nawar2 lagi kalo memang harus tenggelam dan berbagi peran dengan bulan, awan, dan malam. Gak nawar2 kalo harus hancur ketabrak bintang ato meteor lain. Gak nawar2 kalo harus pecah dan musnah. Hancur dalam perintah Tuhan adalah syahid buat gw.

Gw adalah matahari, dan akan selalu menjadi matahari. Meski jiwa dan raga gw leleh menjadi helium bahan bakar semangat gw, gw akan selalu menjadi matahari.

Gw adalah matahari, yang sedang terbakar dan membakar semesta.

-------------------
Holy Sam,
Jakarta, 30.07.08; 06.10 WIB.
#Liat matahari tuh Bad, kuat.. gak cengeng!#